Di Pilpres 2024, Capres Cawapres Diminta Tidak Atasnamakan NU, Ini Pesan dari Ketua PBNU

- 3 September 2023, 09:50 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu 2 September 2023/. ANTARA/HO-Lembaga Infokom dan Publikasi PBNU.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu 2 September 2023/. ANTARA/HO-Lembaga Infokom dan Publikasi PBNU. /

PRIANGANTIMURNEWS - Pada hajatan politik para kandidat sering mengatasnamakan organisasi. Termasuk organisasi besar Nahdlatul Ulama.

Terkait dengan hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf meminta bakal calon presiden dan calon wakil presiden tak mengatasnamakan Nahdlatul Ulama dalam Pemilihan Presiden 2024.

“Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU,” ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Yenny Wahid Mencalonkan Diri jadi Cawapres 2024, Pengamat Politik Sebut Representasi NU dan Tokoh Perempuan

Dikatakan Yahya menjelaskan secara struktural, NU maupun kiai-kiai NU juga tidak akan memberikan dukungan kepada calon tertentu.

“Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui, itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden,” katanya.

Kalaupun ada warga NU yang ingin mencalonkan diri, Gus Yahya mempersilakan untuk bisa berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU.

Baca Juga: Nama Menko Polhumkam Masuk Kandidat Cawapres Dampingi Capres Ganjar, Mahfud MD: Oh, Ada Ya!

“Orang tahu NU ini punya warga banyak sekali. Survei Alvara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU,” jelas Gus Yahya.

Menurutnya, warga NU sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.

“Pola pikir NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau). Ini menghina sekali, padahal warga NU ini sudah cerdas, mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana ke mari,” tambahnya.

Baca Juga: Di Usia 100 Tahun, Puan Berharap Peran NU dalam Keilmuan Islam Tak Hanya Dirasakan di Indonesia tapi Dunia

Gus Yahya juga memastikan bahwa keputusan Muktamar NU, sebagai lembaga tidak akan ikut dukung mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah