Optimalisasi Pekarangan Ditanami Tanaman Pangan Bergizi Sebagai Upaya Penurunan Stunting

8 Juli 2022, 22:29 WIB
Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk memanfaatkan pakarangan ditanami tanaman pangan /Twitter @jokowi/

PRIANGANTIMURNEWS- Himbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait optimalisasi pekarangan untuk ditanami tanaman pangan bergizi sebagai upaya penurunan stunting, sangat beralasan.

Hal tersebut dikatakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti, menurutnya, berdasarkan data The State on Food Security and Nutrion (SOFI) pada 2021.

Bahwa makanan yang dikonsumsi rumah tangga di Indonesia belum mencapai kecukupan, baik dari aspek jumlah maupun keragamannya.

Baca Juga: lni Hasil Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF U19 2022, Rabbani Tasnim Cetak Hattrick

“Hal itu yang membuat risiko kekurangan gizi pada anak berusia di bawah lima tahun cukup tinggi. Pekarangan bisa bermanfaat bagi pemenuhan pangan bergizi," kata Brian dalam siaran pers di Jakarta, Jumat 8 Juli 2022.

Dikutip dari antaranews.com, pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, di Medan, Sumatera Utara, Kamis 7 Juli 2022.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya optimalisasi pekarangan untuk penurunan stunting. Yakni dengan memanfaatkan lahan-lahan sekecil apa pun untuk menanam dan memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari.

Baca Juga: Jadwal Piala AFF U19 2022 Hari Ini, Simak dan Catat Tanggal Mainnya

"Sehingga bisa memenuhi asupan gizi dan target penurunan stunting 14 persen pada 2024 bisa dicapai," jelasnya.

Brian menyampaikan, salah satu penyebab terbesar stunting adalah minimnya akses terhadap pangan bergizi. Untuk itu, pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan yang beragam dan bergizi bagi keluarga menjadi sangat penting.

Hal tersebut, lanjut dia, sebagai upaya intervensi sensitif dalam penanganan stunting. Brian juga memastikan, Pemerintah terus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Selain bermanfaat bagi pemenuhan pangan yang bergizi, bertanam di pekarangan juga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga. Mari kita lawan stunting dari pekarangan,” kata Brian.

Baca Juga: Saat ini Publik Berkeinginan Jokowi Memilih Cawapres untuk Prabowo

Dia mengatakan satgas percepatan penurunan stunting di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota terus melakukan pendampingan kepada masyarakat, terutama pada calon-calon pengantin, ibu hamil, ibu pascabersalin, dan balita di bawah dua tahun.

"Upaya tersebut telah berhasil menurunkan stunting dari 27,6 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen pada 2021. Dengan kerja keras semua pihak, kami yakin target penurunan stunting 14 persen pada 2024 bisa tercapai,” tegasnya.

Sebelumnya, upaya bersama seluruh kekuatan bangsa dalam penurunan angka stunting saat ini untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat memberikan sambutan di Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Kamis 7 Juli 2022.

"Pada Harganas (Hari Keluarga Nasional) ini, saya mengajak seluruh kekuatan bangsa agar bersama-sama menurunkan angka stunting untuk menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas," ujar Jokowi dikutip dari antaranews.com.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Arafah, 9 Juli 2022 dari Mulai Arab, Latin, dan Terjemahan

Jokowi menjelaskan bila banyak generasi bangsa yang menderita stunting maka anak-anak Indonesia akan sulit untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia.

"Anak Indonesia harus dalam kondisi yang sehat dan tidak boleh kekurangan gizi," tegasnya.

Dia menegaskan, supaya para pendamping keluarga harus ada di setiap desa dan kelurahan. Dan mereka harus bekerja keras untuk melayani masyarakat dalam menurunkan angka stunting.

"Para pendamping keluarga harus ada di setiap desa dan kelurahan. Mereka harus bekerja keras untuk melayani masyarakat dalam menurunkan angka stunting," tegasnya.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Kebohongan Yoris Kembali Terungkap, Ini Kata Rohman Hidayat, Mantan Kuasa Hukumnya!

Presiden Jokowi juga meminta kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution bersama seluruh kepala daerah tingkat Kabupaten dan Kota di Sumut untuk lebih fokus dalam menekan angka stunting.

"Tingginya angka stunting ini mohon agar jadi perhatian. Stunting di Indonesia di tahun 2021 sebesar 24,4 persen. Target kita di 2024 harus bisa turun ke 14 persen," ucap Jokowi.

Pada tahun 2021 angka stunting di Sumatera Utara mencapai 25,8 persen atau masih di atas angka rata-rata nasional yang 24,4 persen, sedangkan Kota Medan yang ibu kota Provinsi Sumut sekitar 19 persen.

Baca Juga: Resmi Gugat Cerai, Inilah Fakta Konflik Rumah Tangga Nathalie Holscher dan Sule Sutisna

"Untuk bisa mencapai penurunan stunting ke angka 14 persen pada tahun 2024, katanya, dibutuhkan kerja keras semua pihak," ujarnya.

Presiden Jokowi pada kesempatan tersebut menyematkan penghargaan Satyalencana Wira Karya Bidang Program Bangga Kencana, kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Deli Serdang Yunita Ashari Tambunan.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler