Sejarah Kelam Dibalik Keindahan Lembah Anai Sumatra Barat

14 Juni 2022, 17:37 WIB
Air Terjun Lembah Anai. /Instagram @puzzle_rumpang

PRIANGANTIMURNEWS - Lembah Anai ini sebuah pemandangan yang indah, air terjun yang indah yang berada di Nagari Singgalang.

Lembah Anai, air terjun Lembah Anai yang terlihat sehari-hari pasti tahulah kalau lewat dari kota dari daerah Pariaman menuju ke panjang pasti melewati itu.

Nah itu adalah keindahan alam yang ada di Nagari Singgalang salah satu air terjun dari tujuh buah air terjun. Jadi ada enam buah air terjun lainnya yang bisa di nikmati.

Baca Juga: Tidak Memiliki Izin, Polisi Amankan Uang 2 Miliyar Milik Khalifatul Muslimin Hingga Cabut Plang

Berjalan sekitar 2 jam an jika telah atau melihat pemandangan sekitarnya yang indah dari situ juga ada rel kereta api tua yang sangat bersejarah sekali. Dalam waktu beberapa tahun lalu memang Lembah Anai ini pernah mengamuk.

Air terjun Lembah Anai ini pernah mengamuk dan akhirnya sempat meluap kemana-mana. Itu juga sudah sering terjadi dari zaman dulunya.

Dibalik keindahan semua ini ada kisah misteri ada kisah yang sangat memilukan tentang perjuangan perjuangan rakyat Minangkabau melawan penjajahan Belanda dan bagaimana cara orang Minang ini mengerjakan jalan agar tembus ke Padangpanjang kedataran tinggi.

Melalui jalur ini mereka itu diadakannya kerja paksa oleh orang Belanda, dan bagaimana perlawanan di Agresi Militer 2 perlawanan orang Minangkabau jadi banyak sekali kisah-kisah pilu yang tadi balik berdirinya perusahaan Lembah Anai yang sangat indah.

Baca Juga: Film Disney Lightyear Tak Mendapatkan Izin Tayang di 14 Negara

Lembsh Anai ini dibangunnya sekitar tahun 1922 jadi mulai dari situ sudah bisa menikmati pemandangan di daerah situ di daerah Gunung Singgalang.

Kisah kelam dibalik wisata Lembah Anai dari kerja paksa hingga basis perlawanan rakyat Minang saat membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Padang dan Padang Panjang melalui Lembah Anai.

Menurut Elizabeth dalam asal-usul elit Minangkabau modern respon terhadap kolonial Belanda abad 1920 - 2007 masyarakat dikenai kerja paksa dan para pekerja harus menempuh waktu berhari-hari menuju proyek pembangunan jalan tersebut.

Jalan tersebut menghubungkan Padang dengan dataran tinggi di Padangpanjang melalui Lembah Anai sebuah jalan sempit melewati aliran batang Anai.

Jalan tersebut akan memungkinkan transportasi barang-barang dalam jumlah yang besar dan membantu menghemat ongkos pemerintah dalam bersaing dengan pedagang pribumi.

Baca Juga: Puan Maharani Dorong Cuti Ibu Hamil Jadi 6 Bulan Dalam RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak

Panjang proyek jalan Ansi sekitar 10 menit atau sekitar 17 km di banyak tempat para pekerja harus menyingkirkan batu-batu besar yang menghalangi arah jalan.

Para pekerja memang dikerahkan dari sejumlah daerah di kawasan itu, sebab penduduk setempat jumlahnya tak seberapa. Pada masa itu tidak ada lahan yang cocok untuk pertanian sehingga pada kampung atau negeri Belanda mengeluarkan perintah yang mewajibkan semua penduduk untuk ikut kerja paksa kecuali perempuan orang jompo dan pemuka agama kepala negara dan angkuh Lareh pemimpin wilayah.

Baca Juga: Utamakan Beli Produk Dalam Negeri, Jokowi:Tidak Ada Alasan Untuk Belanja Impor

Dalam era tanam paksa bekerja melalui pembuluh suku mengurus tenaga kerja ini setiap orang membawa makanannya sendiri-sendiri mereka juga harus menyiapkan sendiri peralatan kerja dan transportasi menuju tempat kerja.

Seperti peristiwa akhir-akhir ini terjadi sejak dulu jalan di kawasan ini sering mengalami masalah karena hujan besar menyebabkan tanah longsor yang menutupi badan jalan untuk menutupi biaya ini Belanda mengeluarkan peraturan kepada para pengguna jalan untuk membayar retribusi sebesar F6 setiap tahun yang dikenal sebagai Cover Girl dan uang lewat.

Selain Pro Jalan Raya kawasan ini juga dilintasi jaringan transportasi kereta api dan pembangunannya lagi-lagi sangat bergantung kepada para pekerja yang berada di negeri yang berada di dataran tinggi pada masa kekuasaan Jepang.

Terjadi kecelakaan kereta api di Lembah Anai yang banyak memakan korban sementara di masa revolusi tepatnya saat Agresi Militer Belanda 2 kawasan ini menjadi basis perlawanan para pejuang Republik untuk menghambat laju pasukan yang hendak menuju Padang Panjang dan Bukittinggi steam lambat Desember 1948.

Baca Juga: Peluk Peti Jenazah Kaka Tercintanya, Zara : Menjadi Adikmu adalah Anugerah Terbaik

Mereka-mereka mengepung garis pertahanan Utama Indonesia di Lembah Anai yang terletak antara kali tanam dan Padangpanjang tetapi mereka menemukan perlawanan sengit karena pasukan utama Republik dipusatkan di bukit-bukit di atas celah Anai yang terjal dan sempit.

Dari pemberontakan ke integrasi Sumatera Barat dan politik Indonesia 1926-1927 para pejuang Republik juga menghancurkan jembatan-jembatan dan menumbangkan pepohonan untuk menghambat gerak maju pasukan Belanda di lembah tersebut.

Tak hanya itu sambil perlahan mundur mereka juga menghambat pasukan Belanda lewat para penembak yang bersembunyi di celah-celah perbukitan.

Jadi seperti itu kisah tentang Lembah Anai ada kisah kelam perlawanan Republik Indonesia perlawanan tentara Republik Indonesia yang ada di Sumatera Barat untuk melawan penjajahan Belanda.

Ketika itu tipe sampai maju-mundur di perbukitan menyebar kemana-mana dan banyak sekali yang gugur sebagai pahlawan Republik Indonesia.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Mulifa Chanel

Tags

Terkini

Terpopuler