Sifat Agresif Anak Melakukan Bullying, Ditentukan Oleh Perlakuan Orang Tua, Simak Penjelasan Psikolog Anak!

7 Oktober 2023, 20:00 WIB
Stop bullying, salah satu slogan dari film Aib #Cyberbully ///tangkapan layar youtube.com /wkwk infos

PRIANGANTIMURNEWS - Kasus perundungan atau bullying yang dilakukan siswa pada adik kelasnya akhir akhir ini marak.

Banyak yang menyebabkan anak melakukan bullying atau perundungan di sekolah. Salah satunya faktor penting pendidikan Orang tua di rumah.

Banyak anak yang tidak mendapat kan kasih sayang dari orang tuanya saat di rumah. Itu bisa membuat anak tidak terkontrol emosinya.

Baca Juga: Bagaimana Efek Jeranya! KPAI Minta Pelaku Bullying Dilindungi dan Pastikan Hak-nya Terpenuhi

Makanya orang tua harus selalu memenuhi kebutuhan emosional anak dengan kasih sayang dan kelembutan.

Hal tersebut dapat diberikan dengan pemahaman, terkait batasan bermain dengan teman dengan cara bercanda, berkonflik maupun perundungan.

Dengan demikian orang tua perlu berpartisipasi dalam berbagai macam kegiatan anak-anak, dan mengajak mereka bertemu dengan berbagai macam karakter orang, dengan maksud untuk membuat keterampilan sosialnya jauh lebih baik.

Orang tua juga bisa menggunakan pendekatan secara conscious parenting (pola pengasuhan dengan penuh berkesadaran), sehingga orang tua menyadari setiap gerak-gerik dan bagaimana cara yang tepat dalam mengarahkan anak melakukan atau memutuskan satu perkara.

Baca Juga: Terungkap, Pelaku Bullying di SMPN 2 Cimanggu Cilacap Ternyata Siswa Berprestasi, Juara Tingkat Kabupaten

Menurut Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), anak merupakan peniru yang baik.

Samanta menghimbau, agar para orang tua tidak melakukan kekerasan di rumah, dan usahakan menunjukkan perilaku yang baik saat menyelesaikan suatu masalah guna memberikan contoh pada anak.

Dia juga mengatakan, bahwa orang tua menjadi salah satu faktor yang menentukan anak memiliki sifat agresif untuk melakukan perundungan atau bullying terhadap orang lain.

“Orang tua diimbau untuk tidak melakukan cara kekerasan di rumah dan dalam penyelesaian masalah karena akan menjadi contoh untuk anak,”ujar Samanta. 

Baca Juga: Kisah Pilu Sang Kiper Andries Noppert Jadi Korban Bullying Dan Teror!!

Selanjutnya dia menegaskan, bahwa sifat agresif pada anak akan muncul akibat pengaruh proses pembelajaran yang terjadi dalam sebuah permainan yang dimainkan.

Misalnya seperti permainan online (daring) yang memiliki tayangan maupun konten kekerasan.

Penyebab lainnya menurut Samantha, adalah kebutuhan kebersamaan, solidaritas dan eksistensi, karena anak tergabung dalam suatu kelompok yang melakukan perundungan.

Dia juga meminta, agar para orang tua bisa aktif berdiskusi dengan pihak sekolah, terutama jika mengetahui adanya kasus perundungan di tengah siswa guna menciptakan sinergi dan kolaborasi yang baik.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler