Dalam menghadapi kekuatan lawan yang menyerang lewat jalur mistik, Soeharto sangat santai dan selalu tersenyum, istilah smiling general bukan tanpa aly. Senyum Soeharto adalah bentuk ketenangan dari olah batin dan laku spiritual yang telah dijalaninya sejak muda hingga menjadi presiden.
Soeharto telah siap dengan benteng-benteng spiritual untuk menangkal bentuk-bentuk serangan mistik dan gaib yang dilakukan musuh politiknya atau orang yang tidak menyukainya.
Kekuatan militer atau jenderal hanyalah sebagai benteng kekuatan dari serangan politik yang menggunakan senjata fisik. Arwan Tuthi Artha menyebutkan bahwa Soeharto telah mempelajari warisan turun temurun dari Mangkunegara berupa panca lima, mantep, temen, gelem, ngelakoni, aja gumunan, dan aja kagetan.
Baca Juga: Kasus Subang Terbaru: Bungkus Nasi Goreng Belum Terkuak Pemiliknya Siapa
Ilmu turun temurun, bila dipahami secara benar, diyakini dapat memberikan pengaruh berupa terhindar dari tenung kejahatan.
Agar terhindar dari tenung kejahatan, setiap orang dilarang tidur sore hari. Warisan leluhur binah yang disebut ngalakoni. Orang Jawa sangat percaya bahwa orang yang terbiasa tidur sore tidak akan mendapatkan keberuntungan.
Ajaran untuk tidak tidur sore diwariskan masyarakat Jawa melalui tembang. Hal ini menjadi bentuk kesadaran bagi masyarakat karena orang yang tidak tidur sore akan membawa keberuntungan.
Baca Juga: Keris Sebagai Kekuatan Soeharto
Jika orang yang terbiasa tidur sore, ia dapat menjadi sasaran ilmu gaib yang jahat. Orang tersebut juga tidak akan mendapatkan keajaiban-keajaibam malam yang diciptakan oleh Tuhan.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, pada malam hari, seorang dewa akan turun membawa mantra penolak kejahatan Din membawa rezeki.