Inilah Ritual Penangkal Kejahatan Yang Dilakukan Soeharto

- 27 Mei 2022, 22:32 WIB
Mantan Presiden RI Soeharto.
Mantan Presiden RI Soeharto. /ANTARA

PRIANGANTIMURNEWS- Kehidupan politik adalah kehidupan kompetisi yang menentukan siapa pemenang dan pecundang. Sebagai seorang pemimpin, Soeharto tentu mempunyai banyak rival politiknya.

Rival-rival tersebut tentu akan melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan Soeharto, mulai dari intrik atau cara lainnya.

Secara politik, kalau rival politik Soeharto melawan dengan kekuatan militer, tentu sudah bisa dipastikan pemenangnya adalah Soeharto. Sebab Soeharto didukung penuh oleh kekuatan militer yang sangat tangguh.

Lalu, bagaimana dengan rival politik yang melawan dengan kekuatan mistik, seperti santet, ilmu hitam, dan tenung ?

Baca Juga: Pemda Provinsi Jabar Mengajak Doa Bersama untuk Keselamatan Emmeril Khan Mumtadz Anak Sulung Ridwan Kamil

Percobaan dengan kekuatan mistik tentu telah banyak dilakukan untuk menjatuhkan wibawa dan kekuasaan Soeharto. Tetapi, Soeharto tetap berkuasa selama 32 tahun. Artinya, kekuatan mistik yang dirancang untuk melawan Soeharto tidak berhasil.

Di samping itu, ia tentu telah memperhatikan seluruh ancaman yang akan hadir ketika menjadi pemimpin. Soeharto telah mewaspadai dan memagari dirinya dari kekuatan yang dapat menjatuhkan dirinya, kekuasaan, dan wibawanya. Hal itu ditempuhnya dengan jalan spiritual.

Pepatah yang berbunyi, semakin tinggi pepohonan, maka akan semakin kencang pula angin bertiup. Sangat disadari Soeharto. Maka, ia harus mempersiapkan segalanya agar ketika berada di puncak tertinggi, angin kencang yang bertiup tidak akan menggoyahkan kekuasaan dan dirinya.

Baca Juga: Soeharto dan Tirakat Sendang Semanggi

Dalam menghadapi kekuatan lawan yang menyerang lewat jalur mistik, Soeharto sangat santai dan selalu tersenyum, istilah smiling general bukan tanpa aly. Senyum Soeharto adalah bentuk ketenangan dari olah batin dan laku spiritual yang telah dijalaninya sejak muda hingga menjadi presiden.

Soeharto telah siap dengan benteng-benteng spiritual untuk menangkal bentuk-bentuk serangan mistik dan gaib yang dilakukan musuh politiknya atau orang yang tidak menyukainya.

Kekuatan militer atau jenderal hanyalah sebagai benteng kekuatan dari serangan politik yang menggunakan senjata fisik. Arwan Tuthi Artha menyebutkan bahwa Soeharto telah mempelajari warisan turun temurun dari Mangkunegara berupa panca lima, mantep, temen, gelem, ngelakoni, aja gumunan, dan aja kagetan.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru: Bungkus Nasi Goreng Belum Terkuak Pemiliknya Siapa

Ilmu turun temurun, bila dipahami secara benar, diyakini dapat memberikan pengaruh berupa terhindar dari tenung kejahatan.

Agar terhindar dari tenung kejahatan, setiap orang dilarang tidur sore hari. Warisan leluhur binah yang disebut ngalakoni. Orang Jawa sangat percaya bahwa orang yang terbiasa tidur sore tidak akan mendapatkan keberuntungan.

Ajaran untuk tidak tidur sore diwariskan masyarakat Jawa melalui tembang. Hal ini menjadi bentuk kesadaran bagi masyarakat karena orang yang tidak tidur sore akan membawa keberuntungan.

Baca Juga: Keris Sebagai Kekuatan Soeharto

Jika orang yang terbiasa tidur sore, ia dapat menjadi sasaran ilmu gaib yang jahat. Orang tersebut juga tidak akan mendapatkan keajaiban-keajaibam malam yang diciptakan oleh Tuhan.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, pada malam hari, seorang dewa akan turun membawa mantra penolak kejahatan Din membawa rezeki.

Orang Jawa lebih memprioritaskan sore hari untuk berwirid dan memohon kepada Tuhan agar diberikan keselamatan bagi dirinya dan keluarganya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Dunia Batin 2 Macan Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x