Cakwe Gunung Singa yang Melegenda tetap Konsisten Pertahankan Resep dan Rasa

- 17 Januari 2023, 13:49 WIB
Cakwe Gunung Singa tetap konsisten mempertahankan rasa/Ade Advian Achmad/pritimnews/PRMN.
Cakwe Gunung Singa tetap konsisten mempertahankan rasa/Ade Advian Achmad/pritimnews/PRMN. /

PRIANGANTIMURNEWS- Menjelang Imlek tahun 2023 yang akan jatuh pada Minggu, 22 Februari, angan kita melayang pada pernak-pernik khas Imlek.

Dari mulai lampion sampai sesuatu didominasi warna merah. Disamping pernak-pernik tersebut ada makanan yang tidak terlepas dari budaya Tionghoa.

Salah satunya Cakwe. Cakwe salah satu makanan favorit di Indonesia. Makanan Cakwe ini juga menjadi favorit warga Tasikmalaya. Cakwe makanan gurih yang dalam penyajiannya di siram bumbu yang segar.

Baca Juga: Heboh di Twitter! Beredar Joki Tes Rekrutmen BUMN, Erick Thohir: Usut Tuntas!

Bicara Cakwe, khususnya warga Tasikmalaya tidak akan asing dengan  Cakwe yang melegenda. Ya.. 'Cakwe Gunung Singa.'

Bagi warga Tasikmalaya generasi 70-80-an tentu tidak akan asing dengan Kolam Renang Gunung Singa.

Kolam Renang tersebut kini sudah tiada dan berubah menjadi hotel-hotel berbintang.

Tetapi Nama Gunung Singa tetap melekat di hati warga Tasikmalaya. Salah satunya nama Gunung Singa identik dengan cemilan melegenda: Cakwe Gunung Singa!

Baca Juga: NUMPANG TENAR! Pengacara Rozy Zay Hakiki Kebingungan Saat Ditanya, Sampai Ungkap Begini!

Priangantimurnews.com berkesempatan berbincang dengan sepasang suami istri yakni Bapak Syaripudin dan Ibu Titin pada Selasa, 17 Januari 2023 di lokasi jualan Cakwe Gunung Singa di Jalan R. Ikik Wiradikarta atau warga Tasik masih menyebutnya Jalan Kalektoran Kota Tasikmalaya.

Syaripudin merupakan generasi kedua penerus usaha Cakwe Gunung Singa ini.

"Yang merintis usaha Cakwe Gunung Singa adalah orang tua kami yakni Almarhum Bapak Aan Ashari dan almarhumah Ibu Acih pada tahun 1953," ujar Syaripudin atau akrab dipanggil Aif ini.

Baca Juga: Berikut Tahapan dan Jadwal Pemilihan Calon Ketum, Waketum dan Exo PSSI Periode 2023-2027

Menurut Aif, orangtua nya yang asli Garut dulu bekerja di orang Tionghoa yang mempunyai usaha pembuatan kue-kue salah satunya cakwe.

"Berdasarkan pengalaman bekerja di orang Tionghoa tadi orang tua kami memutuskan untuk menekuni usaha pembuatan cakwe ini," lanjut Aif.

Aif awalnya bekerja di bisnis pakaian dan Titin bekerja di Bandung. Ketika orang tua Aif masuk Rumah Sakit, Aif mendapat amanat untuk meneruskan usaha Cakwenya.

Pada  bulan Maret tahun 2000, suami istri ini dengan bulat memulai menggeluti usaha pembuatan cakwe warisan orang tuanya.

Baca Juga: Drama Film Terbaru 'Gyeongseong Creature' yang Dibintangi Park Seo Joon dan Han So Hee akan Tayang di Netflix

Dalam melanjutkan usaha Cakwe Gunung Singa ini, Aif dan istri terus konsisten mempertahankan resep yang diturunkan orang tuanya.

"Untuk resep dari dulu tidak ada perubahan asli resep dari orang tua. Tidak ada yang ditambah atau dikurangi," ucap Aif yang dibenarkan oleh istrinya.

Saat ini Aif mempunyai mitra pedagang yang berkeliling. Ada enam orang yang berkeliling pakai roda dan mangkal di beberapa titik di Kota Tasik.

Para peminat Cakwe Gunung Singa rata-rata orang Tasikmalaya sendiri. Tapi ada juga dari luar kota. Bahkan ada yang sengaja beli Cakwe Gunung Singa sekalian bernostalgia.

Baca Juga: Resmi! Ini Daftar Bakal Calon Ketum dan Waketum PSSI: Selain Erick Thohir, Menpora Zainudin Amali Ikut Daftar

"Ada pembeli yang sengaja ke sini untuk bernostalgia. Karena dulu si pembeli ini ketika masih kecil dia ingat orang tuanya suka beli Cakwe Gunung Singa," ujar Aif.

Selain Cakwe, Aif juga menyediakan odading. Tapi tetap yang paling banyak laku adalah cakwenya. Dalam sehari khusus untuk jualan di lapak Jalan Kalektoran, Aif menyiapkan adonan untuk cakwe nya sebanyak 35-40 kg perhari.

Cakwe Gunung Singa yang mangkal di Jalan Kalektoran seberang Baso Wong Cilik yang dikelola Aif dan Titin istrinya ini menetapkan harga Rp. 5000 per biji.

Lapak jualan Cakwe Gunung Singa yang dikelola Aif ini buka Senin sampai Jum'at mulai pukul 07:00 WIB - pukul 16:00 WIB.

Baca Juga: Jakarta Terpilih Sebagai Tuan Rumah Peluncuran Perdana Yamaha MotoGP Team 2023, Catat Tanggalnya!

Sementara Sabtu dan Minggu mulai pukul 06:00 WIB - pukul 16:00 WIB.

Obrolan priangantimurnews.com dengan Aif sesekali terhenti karena ada pembeli datang. Salah satu pembeli yang datang adalah Feby. Pelanggan Cakwe Gunung Singa warga Jalan Yudanegara.

Feby mengaku beli cakwe untuk konsumsi sendiri. "Walaupun banyak yang jual cakwe tapi tetap saya suka Cakwe Gunung Singa," ujar Feby.

Aif dan Titin akan terus konsisten menjalankan usaha turun temurun ini. Dan konsisten juga dalam mempertahankan rasa dan kualitas Cakwe Gunung Singa yang memang melegenda.***

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x