Khansa Syahla Alia, Meski Sudah Mendaki 83 Gunung, Pendidikan tetap Paling Utama

- 29 Agustus 2023, 15:25 WIB
Khansa Syahla Alia, pendaki gunung perempuan termuda Indonesia saat menjadi live YouTube
Khansa Syahla Alia, pendaki gunung perempuan termuda Indonesia saat menjadi live YouTube /

PRIANGANTIMURNEWS - Bagi para pendaki Gunung nama Khansa Syahla Alia mungkin sudah tidak asing lagi.

Diusianya yang masih terbitkan belia yakni 17 tahun. Gadis cantik kelahiran Jakarta, 16 Maret 2006, sudah memiliki segudang prestasi dalam mendaki gunung.

Gadis berhijab yang saat ini sedang menimba ilmu di Kelas XII SMA Labschool Jakarta telah mendaki 83 gunung.

Baca Juga: Strategi dan Tips Mendaki Gunung atau Liputan di Alam Terbuka Ala Galih Donikara

Dari 83 gunung yang telah berhasil diramu dua di antaranya berada di luar negeri yaitu Gunung Kilimanjaro di Tanzania Utara Afrika dan Gunung Elbrus di Rusia.

Karena keberanian dan sepak terjangnya naik gunung tersebut, Khansa dipilih menjadi Brand Ambassador Eiger Adventure.

Selain itu, pada tahun 2018 Khansa mendapatkan piagam Musium Rekor Indonesia (Muri) sebagai pendaki perempuan termuda di Indonesia yang berhasil mencapai puncak Gunung Kilimanjaro.

Prestasi lainnya, Khansa juga terpilih sebagai Seven Summiters, perempuan termuda Indonesia setelah menggapai puncak Cartenz Pyramid di Papua yang memiliki tinggi 4.884 mdpl, salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia.

Baca Juga: Kecelakaan Tunggal Mengerikan di Gunung Putri Kota Tasikmalaya


Sedangkan tahun 2022, gadis berwajah cantik ini telah mendaki gunung Elbrus yang merupakan gunung tertinggi di Benua Eropa, ketinggiannya mencapai 5.642 mdpl.

Tak puas dengan prestasi tanggalan diraih tersebut. Kini Khansa masih melanjutkan program The Seven Longest Indonesia atau Tujuh Jalur Pendakian Gunung Terpanjang di Indonesia.

Dia telah menyelesaikan enam dari tujuh jalur yang ditargetkan yaitu Gunung Leuser di Aceh, Gunung Argopuro Jawa Timur, Gunung Gandang Dewata Sulawesi Barat, Gunung Patah di Bengkulu, Gunung Kebon Tanu di Luwu Utara, dan Gunung Sangar di Lombok.

Bromo gunung pertama didaki 

Khansa lahir dari orang tua yang memiliki hobi mendaki gunung dan pecinta alam, maka wajar Khansa sejak umur 5 tahun sudah diajak ayahnya mendaki gunung Gunung Bromo di Jawa Timur.

Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan 13 Kali Lava Pijar ke Arah Kali Bebeng dan Kali Boyong

Tatkala mendaki gunung Bromo, Khansa sangat terkesan. Dalam situasi dingin, ketika sudah sampai di puncak ia merasa sangat senang melihat keindahan alam dari puncak gunung.

Pengalaman pertama mendaki gunung tersebut membuatnya semakin "kepo" terhadap gunung-gunung. Dua tahun kemudian, pada tahun 2013 dalam usia tujuh tahun ia diajak ayahnya mendaki Gunung Rinjani. Namun saat itu pendakian sengaja tak dituntaskan sampai puncak.

"Serunya di Gunung Rinjani saya tidak sampai di puncak, strategi ayah sampai di situ supaya saya penasaran sehingga ingin balik lagi. Betul saja saya semakin kepo sama gunung, duh belum mencapai puncak jadi ingin mencoba lagi," kata perempuan berkulit putih itu.

Pada tahun 2014, ada l film 5 cm yang disutradarai Rizal Mantovani. Dalam film tersebut menceritakan lima sahabat para pendaki tersebut dibintangi oleh Herjunot Ali, Fedi Nuril, Raline Shah, Pevita Pearce, Denny Sumargo dan Saykoji.

Khansa yang menonton film itu merasa tersentuh terlebih sutingnya di Gunung Semeru. "Saya nonton film itu, kayaknya seru nih Gunung Semeru,"
kata Khansa saat jadinnarasumber tunggal live YouTube "Ngobrol di PR" pada event Journalist Camp PRMN Eiger 2023 di Sari Ater CamperVan Park, Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.

Baca Juga: Founder Eiger Meminta Maaf pada Netizen Soal Penghapusan Video Review Produk

Ia pun menyampaikan keinginannya kepada sang ayah dan ayahnya membolehkan Khansa naik gunung tersebut, namun dengan dua syarat yang harus dipenuhi.

Pertama nilai sekolahnya harus bagus, dan kedua harus melakukan persiapan. "Alhamdulillah setelah mendapat nilai bagus di sekolah, saya dibolehkan. Karena Gunung Semeru bakal menjadi gunung yang besar buat saya, persiapan lumayan lama sekitar dua bulan untuk latihan fisiknya," ujar Khansa.

Pada momen Peringatan HUT ke 78 tanggal 17 Agustus 2023, Khansa melalui program Ekspedisi Eiger Mendaki 17 Gunung di Pulau Jawa mendaki gunung Wilis di Tulungagung.
Dalam pendakian itu ia bersama lima temen perempuan dan sangat seru karena melalui jalur yang tak terlalu ramai pendaki. Sehingga saat mendaki sambil sharing-sharing juga.

"Pendakian di Gunung Wilis, menjadi pengalaman yang jarang saya dapatkan bisa naik gunung dengan teman-teman baru karena biasanya bersama ayah. Apalagi saat peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI kami melakukan upacara juga di sana. Di gunung kami make up dan skin care bareng itu membuat saya semakin senang," tutur Khansa.

Termasuk saat mendaki 83 Gunung termasuk dua gunung di luar negeri semunya berkesan. Namun ia mengakui ada dua gunUng yang paling seru yakni Gunung Elbrus di Rusia dan Gunung Sangar di Lombok.

Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan 13 Kali Lava Pijar ke Arah Kali Bebeng dan Kali Boyong

Saat pendakian Gunung Elbrus kondisinya penuh salju dilakukan saat memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan. RI.

Khansa bercerita, Gunung itu pun merupakan gunung ke-77 yang didaki. Sebelum mendaki gunung Elbrus Ia melakukan persiapan dengan matang selama satu tahun.

Khansa mengaku sejak tahun 2021 telah mendaki 19 gunung untuk maju ke Gunung Elbrus.

"Sejak tahun 2021 saya telah mendaki 19 gunung untuk menuju ke Gunung Elbrus," ucapnya.

Bukan hanya mental dan fisik yang dilatih, Khanza juga melakukan tahap aklamasi cuaca. Ini dilakukan dua kali di Rusia dan Indonesia. Tujuannya untuk penyesuaian tubuh dengan ketinggian Gunung Elbrus yang mencapai 5.642 mdpl.

Latihan aklamasi untuk di Indonesia dilakukan di Gunung Slamet pada H-3 sebelum pendakian.

"Naik gunung itu mesti step by step. Tak bisa langsung naik ke atas karena kondisi tubuh kita harus adaptasi dulu dengan cuaca dan suhu udara di ketinggian," kata Khansa.


Dalam perjalanan mendaki kata Khansa tak semua mulus. Pada tanggal 17 Agustus 2022 dirinya mendapatkan informasi tidak akan bisa naik karena cuaca buruk.

Namun di luar dugaan, pagi harinya mendapat kabar jika cuaca di Gunung Elbrus bagus. Maka Ia pun dapat naik ke Gunung Elbrus dan berhasil mengibarkan bendera Merah-Putih di puncaknya.

"Alhamdulillah diberikan cuaca yang cerah. Meskipun benderanya terbang karena terbawa angin yang kencang banget, dan itu dingin banget suhunya minus 15 derajat celcius," ucap gadis berkaca mata itu.

Tragedi di Gunung Sangar

Di balik kepiawaiannya mendaki gunung, ternyata ada padanya juga. Itu dialami Khansa saat mendaki gunung Sangar di Papua.

Dikatakan Khansa, Gunung Sangar merupakan puncak selatan Gunung Rinjani dan sangat dekat dengan kawah Rinjani.

Gunung Sangat memiliki jalur yang terjal serta jalurnya sangat teknikal sehingga gunung itu jarang didaki.

Kalau mendaki jalur yang berada di bibir kawah membuat pendakian harus memakai tali. Kondisi jalannya batu-batu yang lepas sehingga jalan pun harus sangat hati-hati.

"Saya saat itu sempat jatuh. Beruntung salah satu tangannya dapat memegang tas porter di depannya, sedangkan tangan satu lagi dipegang oleh ayahnya. Kalau pegangan copot ya lepas. Alhamdulillah saat itu pakai tali sehingga saya dapat ditarik ke atas," ujar Khansa.


Itulah jatuh terdramatis saat mendaki gunung karena hampir merenggut nyawanya.

Khansa pun mengaku mendaki gunung Sangar lebih sulit daripada Cartenz Purwadi yang merupakan gunung tertinggi di Indonesia.

"Mendaki Gunung Sangar itu lebih sulit daripada Cartenz Pyramid yang merupakan gunung tertinggi di Indonesia," kata Khansa.***


 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah