“Alhamdulillah perkembangan budaya di Kota Tasikmalaya semakin maju. Apalagi Tasikmalaya merupakan pusat budaya Nusantara. Dalam Cerita Parahyangan disebutkan bahwa pusat budaya Nusantara adalah Galunggung atau Tasikmalaya.”kata Abah Anton.
“Oleh karena itu,kita sepakat bahwa budaya harus menjadi tuan di rumah sendiri. Ekonomi boleh tidak berdaulat. Tapi ingat! budaya harus menjadi tuan di rumah sendiri,”tegas Abah Anton.
Baca Juga: Abah Anton Charliyan Prihatin dengan Kondisi GMBI Sekarang
Milangkala Padepokan Tajiwulung yang ke-13 ini dihadiri juga oleh para budayawan,para inohong, tokoh-tokoh Sunda ,aparat pemerintahan dan perwakilan dari padepokan-padepokan yang ada di Kota Tasikmalaya serta undangan lainnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Kota Tasikmalaya, H.Suroyo.SIP, M.Kes yang juga hadir dalam acara tersebut kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com mengatakan dirinya juga mengapresiasi acara Milangkala Padepokan Tajiwulung yang ke-13 ini.
“Pemerintah dalam hal ini Disporabudpar Kota Tasikmalaya menyambut baik gelaran Milangkala Tajiwulung ini. Acara ini adalah wujud apresiasi terhadap budaya yang perlu dilestarikan. Kami juga menyebarkan informasi serta mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih mencintai kebudayaan daerah,”ujar Suroyo.
“Kalau masyarakat apalagi generasi mudanya sudah tidak mencintai kebudayaan daerah, maka akan tergilas dengan Kebudayaan luar,” lanjut Suroyo.
Dalam Acara Milangkala Padepokan Tajiwulung yang ke-13 ini hadir pula Ketua Laskar Hijau Surabaya Jawa Timur,Mack Rantung. Laskar Hijau adalah komunitas yang menampung aspirasi para pengemudi ojek online di Surabaya.
Mack Rantung mengaku bangga karena dirinya oleh Abah Anton dinobatkan sebagai warga kehormatan Sunda.
"Saya sangat bangga dijadikan warga kehormatan Sunda. Luar biasa tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ucap Mack Rantung.