Jokowi Serukan Hentikan Perang di Ukraina dalam KTT Khusus Asean- AS

14 Mei 2022, 13:39 WIB
presiden.go.id Presiden Joko Widodo menghadiri KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC /

PRIANGANTIMURNEWS - Presiden Joko Widodo menyerukan untuk menghentikan perang di Ukraina sekarang juga.

Demikan disampaikan Presiden pada KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat, 13 Mei 2022.

Menurut okowi, perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia.

Baca Juga: Rating Drama 'Again My Life' Cetak Rekor Tertinggi, 'Tomorrow' dan 'Shooting Stars' Menurun

Kenaikan harga pangan, energi, dan inflasi telah terjadi, sangat memperberat perekonomian dan memperlambat pencapaian SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang.

“Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan bahwa perang di Ukraina telah melemahkan multilateralisme dan berpotensi memecah belah hubungan antar negara.

Baca Juga: Insiden Dua Kapal Tabrakan di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi

“Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud,” tegas Presiden.

Pertumbuhan ekonomi, menurut Presiden Jokowi, juga memprihatinkan. IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asia sebesar 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023.

Baca Juga: Tes IQ: Melatih Penglihatan, dengan Menemukan Baju Renang yang Terlihat Aneh Diantara yang Lain

Dan Bank Dunia menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN hingga 1,2 persen.

“Bagi sebagian anggota ASEAN kenaikan 10 persen dari harga minyak akan berdampak menurunnya pendapatan nasional sebesar 0,7 persen dan kenaikan harga gandum akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen,” jelas Presiden.

Presiden mengulangi lagi apa yang telah disampaikan pada pertemuan dengan Kongres.

“Bahwa lebih dari lima dekade, ASEAN terus membangun arsitektur keamanan yang inklusif, mengedepankan paradigma kolaborasi, mendorong habit of dialogue dan rules based order. Spirit yang sama kami dorong di Indo-Pasifik melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” jelas Presiden.

Baca Juga: Dikabarkan Berpulang, Bob Tutupoli Ternyata Masih Sehat saat Dikunjungi Tantowi Yahya

Dalam KTT Khusus yang dihadiri oleh Presiden Joe Biden dan juga pemimpin negara-negara ASEAN tersebut, Presiden Jokowi menyambut baik inisiatif Amerika melalui Indo Pacific Economic Framework (IPEF).

“Tentu kerja sama di bawah IPEF harus inklusif. Saya harapkan sinergi antara IPEF dengan pelaksanaan prioritas kerjasama di AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific),” ucap Presiden Jokowi.

Saat Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan, Presiden Jokowi juga menyampaikan rencananya melakukan Indo Pacific Infrastructure Forum.

Baca Juga: Video Detik Detik Tabrakan Kapal di Pelabuhan Ketapang Gilimanuk Laut viral

“Saya berharap partisipasi Amerika Serikat dalam forum tersebut,” pungkas Presiden.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT Khusus ASEAN-AS yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Presiden.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler