Persyaratan Berat Keanggotaan Uni Eropa, Ukraina Belum Memenuhi Kriteria.

3 Februari 2023, 18:04 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kanan) bersama Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen (kiri), tengah menandatangani bendera Ukraina sebagai simbolis kehadiran pihak Uni Eropa (UE) untuk membahas perang Rusia-Ukraina, keanggotaan blok barat Ukraina dan sanksi baru untuk Rusia /

PRIANGANTIMURNEWS - Ukraina harus menelan kenyataan pahit bahwa negaranya saat ini belum memenuhi kriteria, karena persyaratan berat keanggotaan Uni Eropa (UE).

Terlepas dari itu, negara beribukotakan Kyiv tersebut masih tetap menjadi kandidat Uni Eropa atau blok barat pasca perang Rusia Ukraina meletus. Sebagaimana yang diumumkan Juni tahun 2022.

Sayangnya, keinginan Ukraina tersebut tidak akan terpenuhi dalam waktu yang dekat ini. Setelah beberapa persyaratan berat keanggotaan Uni Eropa, terhadap Ukraina.

Baca Juga: Arema FC Akhirnya Dapat Stadion Untuk Gelar Pertandingan di Liga 1, Inilah Stadionnya!

Hal tersebut ditinjau oleh UE salah satu diantaranya lantaran maraknya rekor tindakan korupsi tingkat tinggi di Ukraina, beberapa tahun terakhir.

Seolah UE menghancurkan harapan Kiyv untuk bergabung lebih cepat dengan blok barat, serta untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Natacha Butler, wartawan dari kantor berita Al Jazeera, menyampaikan dari Kiyv terkait harapan Ukraina untuk bergabung dengan blok barat masih cukup panjang.

“Dikatakan ini adalah bagian dari apa yang diperjuangkannya melawan Rusia,” ungkap Butler.

Baca Juga: Fix Laga Persib vs PSS Sleman Tanpa Penonton! Inilah Jadwal Tandangnya!

“Pihak Uni Eropa, kemungkinan akan mengirim pesan bahwa masih banyak PR yang harus dilakukan agar Ukraina mencapai kriteria untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa,”

UE telah mencantumkan beberapa persyaratan berat keanggotaan Uni Eropa pada Ukraina.

Peraturan tersebut berat karena ulah Ukraina sendiri sebelum perang Rusia-Ukraina mencetus.

Eni Eropa menggarisbawahi catatan-catatan hitam negara Ukraina sebelumnya, dan menyimpulkannya menjadi syarat. Dimana syarat tersebut adalah:

1. Ukraina perlu melakukan stabilisasi politik kenegaraannya, terkait sayap kanan dan kiri.
2. Ukraina perlu memberikan permasalahan ekonomi, korupsi menjadi masalah sehingga perlu tindakan anti-korupsi.

Baca Juga: Diduga Terpapar Covid-19 Varian Kraken, 2 Orang Warga Indonesia Mengalami Gejala Ringan
3. Perlu ada beberapa undang-undang kenegaraan yang diubah, dan mengacu kepada UE dan blok barat.

Ukraina bukan kali pertamanya negara yang meminta bergabung ke dalam keanggotaan Uni Eropa.

Kroasia adalah salah satu negara terakhir yang bergabung dengan keanggotaan UE pada tahun 2013 lalu, dengan jarak satu dekade setelah pendaftaran resmi.

Sementara Polandia resmi menjadi anggota UE pada tahun 2004 setelah menunggu hampir selama 20 tahun lamanya, setelah melakukan pendaftaran.

Walaupun demikian, dikatakan pihaknya dan Eropa sudah bersatu untuk membantu Ukraina sejak hari pertama Rusia menginvasi.

Baca Juga: Mobil Dinas Jenis Camry yang Disopiri Anak SMA Terlibat Kecelakaan, Membawa Penumpang Wanita Tanpa Busana

Pertemuan yang terjadi antara Ukraina dan petinggi-petinggi UE pada minggu ini tepatnya Jumat, 3 Februari 2023. Membahas lebih dalam terkait persenjataan dan bantuan dana.

Selain membahas terkait 10 sanksi terhadap Rusia, penuntutan terhadap kepemimpinan Rusia dan perluasan zona panggilan seluler tanpa jelajah UE ke Ukraina.

Uni Eropa telah mengalokasikan hampir 60 miliar euro (65 miliar dollar) bantuan untuk Ukraina.

Dimana rinciannya adalah 12 miliar euro (13,2 miliar dollar) dukungan militer dan 18 miliar euro (19,8 miliar dollar) untuk kebutuhan kenegaraan tahun ini.

Borrel dari pihak Uni Eropa, pada hari Kamis mengumumkan adanya penggandaan jumlah pasukan Ukraina yang akan dilatih oleh blok barat menjadi 30.000 pasukan tahun ini.

Baca Juga: Inilah Sosok 5 Pemain Timnas Indonesia Andalan Shin Tae Yong Yang Bakal Jadi Mesin Gol di Piala Asia 2023

Borrel juga menjanjikan 25 juta euro (27,5 juta dollar) akan diberikan untuk area penambangan yang direbut kembali oleh Ukraina.

“Eropa bersatu dengan Ukraina sejak hari pertama. Dan akan tetap mendukung Anda untuk menang dan membangun kembali,” cuit Borrell di Twitter.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler