Analisis Kerugian Tank dalam Perang Rusia Ukraina, IISS sebut Tank Rusia Kurang Agresif

16 Februari 2023, 17:29 WIB
Ilustrasi tank tempur perang Rusia-Ukraina /Pexels /

PRIANGANTIMURNEWS - Para ahli melakukan analisis kerugian tank dalam perang Rusia-Ukraina pada Rabu, 15 Februari 2023.

Analisis tersebut disampaikan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) bertepatan dengan laporan penembakan balon pengintai Rusia oleh Ukraina.

Henry Boyd, seorang satu anggota peneliti di IISS menyampaikan setidaknya kedua belah pihak, Rusia dan Ukraina telah mengalami kerugian Tank.

Baca Juga: Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Bagaimana Jabatan Erick Thohir Sebagai Menteri BUMN?

Dalam perkiraan laporannya Rusia alami kerugian tank antara 2.000 dan 2.300 sementara dari pihak Ukraina sekitar 700.

Hal tersebut dikonfirmasi pula dari kabar yang beredar di Ibukota Moskow, Rusia bahwa pihaknya mengalami kerugian hampir 50 persen dari tank tempurnya.

Henry menyampaikan bahwa Ukraina telah dijanjikan 100 tank blok Barat yang sangat modern. Seperti Abrams AS, Leopard Jerman, dan Challenger Inggris.

Baca Juga: Auto Meriah! Sensasi Panen Raya Melon di Agro Digital Tasikmalaya!

Dimana kekuatan tempur tank canggih tersebut jauh melebihi model tank tempur milik rusia yang disebutnya model tua.

“Itu mungkin diterjemahkan menjadi tindakan tank Rusia yang kurang agresif dan kurang percaya diri," ujar Henry.

"DIsebabkan para kru lebih peduli tentang tingkat ancaman yang disajikan kepada mereka,” lanjutnya.

Baca Juga: Selamat! Erick Thohir Terpilih Sebagai Ketua Umum PSSI Periode 2023 - 2027

Namun disamping itu, Angkatan udara Ukraina justru mengalami tingkat penurunan 28 persen, dalam laporannya tersebut.

Douglas Barrie, Pakar kedirgantaraan IISS menyampaikan bahwa Rusia telah mempertahankan sebagian besar angkatan udara mereka tanpa cedera.

Beroperasi dari jarak jauh, karena pertahanan udara Ukraina cukup efektif serta kekurangan pasokan rudal udara permukaan jarak pendek.

Baca Juga: Inilah Makanan Receh Menjadi Dessert No 1 Di Dunia, Kira-kira Apa Ya?

Barrie menyampaikan Rusia terlihat akan menggunakan kekuatan udara lebih aktif, dan berpotensi mengambil resiko penyerangan ke darat Ukraina.

“Salah satu tantangan dari perspektif Ukraina adalah ketika harus mengusir pasukan darat Rusia yang signifikan menggunakan tentara mereka," ujar Barrie.

"Secara tak sadar membuat diri mereka rentan terhadap serangan udara,” lanjutnya.

Baca Juga: Kembali Dikalahkan Man City, Begini Buruknya Rekor Arsenal Melawan The Citizens Asuhan Pep Guardiola

“Pada saat itu, Rusia akan memutuskan bahwa mereka akan mengambil kerugian yang lebih besar. Hanya untuk menimbulkan kerugian lebih besar lagi pada Ukraina,” paparnya.

Saat Rusia tengah mengintensifkan serangannya menjelang peringatan satu tahun invasi.

Barry mengatakan IISS ragu, bila pasukan Rusia dapat membuat kemajuan besar kali ini.

Baca Juga: Ternyata Cokelat Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan, Simak Buat Kamu yang Suka Cokelat!

“Penilaian saya adalah akan sulit untuk memusatkan kekuatan yang cukup kredibel dan kompeten untuk mendorong mundur Ukraina,” ungkap perspektifnya.

“Tapi tidak jelas bagi saya, bahwa Kyiv memiliki kekuatan tempur yang cukup untuk mengeluarkan pasukan Rusia. Terlihat akan terjadi tahun berdarah lagi,” pungkasnya.

key: IISS, Tank, perang Rusia-Ukraina, Rusia, Ukraina, analisis, kerugian, angkatan udara. ***

Editor: Galih R

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler