Presiden Erdogan Tegaskan Hamas Bukan Teroris! Saat Prancis dan Inggris Bela Israel

26 Oktober 2023, 06:41 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika menyampaikan kritiknya dan kekecewaannya pada PBB hari Rabu, 25 Oktober 2023. /Anadolu/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Hamas bukan kelompok Teroris. Seperti yang digambarkan media barat Pro-Israel.

"HAMAS bukanlah organisasi teroris, melainkan organisasi pembebasan! Kelompok mujahidi yang berjuang untuk melindungi tanah air dan warganya," tegas Erdogan.

Pernyataan Erdogan disampaikan pada Rabu, 25 Oktober 2023 dalam pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ibukota Ankara.

Baca Juga: 2.065 Anak Palestina Kehilangan Nyawa, Genosida Israel Paling Dikecam Dunia

Pernyataan tersebut sekaligus sindiran keras untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak.

Dimana kedua negara Eropa tersebut telah menyatakan dukungan tak terbatas untuk Israel.

"Saya ingin anda yakin bahwa Anda tidak sendirian dalam perang melawan teroris ini. Itu tugas kita untuk melawan terorisme," ujar Macron.

Baca Juga: Gus Imin Berharap Israel Segera Hentikan Semua Kekerasan, Berikut Ulasanya!

"Sekarang saya tahu bahwa Anda telah mengambil setiap tindakan pencegahan untuk menghindari melukai warga sipil Gaza berbanding terbalik dengan teroris Hamas," ungkap Rishi

Sindiran itu juga ditujukan untuk kebohongan yang disebarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang Hamas yang memenggal bayi Israel.

Serta memfitnah pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina yang melampirkan akang jumlah korban jiwa yang terus meningkat sebagai 'kebohongan'.

Baca Juga: Israel Hantam Perbatasan Mesir: 7 Warga Terluka dalam Insiden yang Diklaim Tak Sengaja

Hampir setengah dari korban tewas dalam serangan Israel di Gaza sejauh ini adalah anak-anak.

Itu menunjukkan bahwa tujuan Israel adalah kebrutalan yang disengaja, Dengan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Erdogan mengatakan bahwa standar ganda diterapkan oleh mereka yang Pro-Israel dalam perang Rusia-Ukraina. Mereka diam ketika genosida terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga: Lautan Aksi Palestina Banjiri Dunia: Muslim, Kristen Hingga Yahudi Kecam Genosida Israel

"Ini adalah ekspresi kemunafikan yang paling nyata. Mereka hanya menambah bahan bakar ke dalam api” sindirnya.

Dengan dukungannya terhadap Israel, Erdogan mengatakan kali ini AS dan sekutunya akan kalah. Itu karena mereka tidak ingin dunia diperintah secara adil.

Dirinya juga menyatakan kekecewaannya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dianggapnya mengabaikan pembunuhan anak-anak di Palestina ole Israel.

Baca Juga: Israel Upayakan Penutupan Stasiun Berita Al Jazeera: Media Massa Jujur yang Mengancam

"TIdak ada seorangpun yang serius menyikapi suatu struktur yang membiarkan pembunuhan brutal terhadap anak-anak terjadi," ungkapnya.

"Kami sangat sedih melihat gambaran bahwa PBB tidak berdaya sama sekali," ungkapnya.

Kekecewaan Turki mengacu pada resolusi gencatan senjata di Timur Tengah, yang gagal disahkan karena lima dari anggota tetap Dewan Keamanan menggunakan Hak veto,

Baca Juga: Genosida Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza: 500 Warga Palestina Meninggal

Struktur lima anggota tetap Dewan Keamanan tersebut sudah lama dikritik Turki karena keberadaannya dan keputusannya yang tidak adil.

Erdogan mengulangi slogan reformasi PBB, dengan sindiran keras:

“Dunia lebih besar dari lima!”

Itu mengacu pada sifat tidak representatifnya lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto.

Baca Juga: Gara-gara Serangan Hamas ke Israel, Kakek Umur 71 Tahun di Amerika Tikam Ibu dan Anak Usia Enak Tahun

Orang-orang Yahudi Zionis memahami betul bahwa Turki adalah satu-satunya negeri yang tidak memiliki anti-semitisme selama berabad-abad.

Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pula bahwa Presiden Erdogan batal untuk mengunjungi Israel karena permasalahan tersebut.

"Jika Israel memiliki itikad yang baik, mungkin hubungan ini bisa jadi berbeda. Tapi sayangnya, itu tidak akan terjadi" paparnya.

Baca Juga: Bocah Palestina-Amerika Umur 6 Tahun Ditikam hingga Tewas, Dampak Perang Hamas dan Israel

"Itu karena mereka akan memanfaatkan maksud baik kami," tegasnya.

Hingga saat ini terdapat 7.200 orang meninggal dalam konflik tersebut. Sedikitnya 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Sayangnya, rata-rata korban warga Palestina adalah anak-anak dan bayi serta wanita.

Baca Juga: Serangan Udara Israel ke Jalur Gaza Tewaskan 12 Staf PBB

Turki juga menyerukan kepada Israel dan Hamas untuk melakukan gencatan senjata, melihat korban yang terus bertambah di Palestina.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler