Kemunafikan Israel: Bebaskan dan Tangkap Tawanan Baru saat Jeda Kemanusiaan, Guncangan Medsos Terjadi

27 November 2023, 06:37 WIB
Proses pertukaran tawanan Palestina-Israel yang tengah terjadi. /Anadolu/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Kemunafikan Israel dalam perang memang sudah seperti daging yang membusuk, dan tercium menyengat ke seluruh Dunia.

Setelah melakukan fitnah dan propaganda media massa tentang terowongan Hamas di bawah Rumah Sakit, dan membunuh komponen medis dan Jurnalis.

Kini kebusukan Israel kembali diperlihatkan dengan menangkap warga Palestina di sela-sela jeda kemanusiaan atau gencatan senjata.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tanggapi Soal Produk Terafiliasi Israel: Harus Ada Penjelasan dari Pihak Terkait

Tidak hanya itu, IDF (tentara Israel) juga menjadi dalang bentrokan yang terjadi di Tepi Barat. Dimana enam warga Palestina dilaporkan meninggal Sabtu Malam, 25 November 2023.

Dari Klub Tahanan Palestina, mereka melaporkan bahwa sebanyak 20 warga Palestina telah ditangkap saat jeda kemanusiaan berlangsung.

“Pasukan pendudukan (Israel) menangkap sedikitnya 20 warga Palestina, pada Sabtu-Minggu malam. Dari kota-kota di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur,” ungkap klub itu.

Baca Juga: Jubir Brigade Al-Qassam Sebut 33 Kendaraan Zionis Israel Dihancurkan

Menambah total tahanan yang terhitung menjadi 3.200 warga Palestina, dari up date terakhir tanggal 7 Oktober 2023.

Kemunafikan Israel juga dilaporkan karena ketika gencatan senjata diberlakukan. Tentara Israel setiap hari, masih menyerbu desa-desa dan kota-kota di seluruh Tepi Barat.

Ini disertai dengan konfrontasi, penangkapan, penembakan, dan bom gas terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Angkatan Bersenjata Yaman Tembakan Rudal ke Titik Sensitif Israel

Itu menyebabkan pertukaran pada hari kedua dari gencatan senjata empat hari sempat tertunda berjam-jam karena Israel melanggar perjanjian.

Saat ini pertukaran tawanan gelombang ketiga telah rampung dilakukan. Dimana 39 tahanan Palestina dibebaskan setelah Hamas menyerahkan 13 warga Israel.

Termasuk pembebasan empat warga asing oleh Hamas. Warga asing itu bekerja di Israel dan menjadi tawanan sejak 7 Oktober lalu.

Baca Juga: Rektor UIN Ar-Raniry Desak Boikot Semua Produk Israel dan Negara yang Mendukungnya

Israel dan Hamas masing-masing telah melakukan pertukaran tawanan dengan total tawanan Israel dan warga asing yang dibebaskan oleh Hamas sebanyak 41 orang dari 50 tawanan yang dijanjikan.

Sementara Israel baru membebaskan 78 warga Palestina dari 150 yang dijanjikan dalam kesepakatan perjanjian gencatan senjata.

telah menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina dari penjara-penjara Israel dalam dua gelombang pertukaran tahanan yang dilakukan dalam dua hari pertama dari jeda kemanusiaan selama empat hari.

Baca Juga: Indonesia Dapat Amanah Penting dari OKI, Guna Akhiri Konflik Israel-Palestina di Gaza

Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

Disaat bersamaan, telah terjadi guncangan medsos yang menargetkan akun Yahudi dan pelaku propaganda Palestina.

Dimana ujaran kebencian terhadap anti-Yahudi dan antisemitisme telah terjadi, menyusul fitnah mereka terhadap Hamas, Palestina dan Islam.

Baca Juga: Suporter Tidak Boleh Bawa Simbol Palestina Ataupun Israel, di Piala Dunia U-17

Indonesia dan Malaysia menjadi dua dari negara yang mendeklarasikan perang secara online di semua platform media sosial terhadap semua akun Israel dan media Pro-Israel.

Presiden Israel, Isaac Herzog sampai harus turun tangan membahas perkara tersebut, bersamaan dengan kunjungan Elon Musk.

Pengusaha teknologi dan pendiri X itu dilaporkan akan bertemu dengan Presiden Israel pada Senin, 27 November 2023 mendatang.

Baca Juga: Akibat Eskalasi Konflik Dengan Israel, 81 Warga Palestina Yang Terluka Dilarikan Ke Mesir Untuk Perawatan

Dengan tujuan mengunjungi warga Israel yang kerabatnya ditahan di Gaza oleh Hamas, juga akan membahas rasisme terhadap Yahudi secara online yang terjadi.

“Dalam pertemuan mereka, presiden akan menekankan perlunya bertindak untuk memerangi meningkatnya antisemitisme online,” ungkap Herzog.

Berbeda dengan Israel dan Yahudi, nama Hamas dan Palestina saat ini tengah menjadi topik pembicaraan nomor satu Dunia bersama Abu Ubaidah (juru Bicara Hamas).

Baca Juga: Salut! Bolivia, Negara Pertama di Amerika Pilih Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Berikut Alasannya

Video dimana Hamas melepaskan tawanan mereka, menunjukkan bahwa Hamas memperlakukan warga Israel dengan baik.

Hingga senyuman dan lambaian tangan perpisahan tercermin dari warga Israel yang ditawan Hamas.

Hal tersebut memicu respon positif terhadap Hamas, dan warga Dunia membandingkan perlakuannya dengan IDF yang sangat keji menyiksa tawanan warga Palestina.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler