Satu Tahun Perang Rusia-Ukraina, Zelensky ingin Bertemu China

- 24 Februari 2023, 08:28 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berniat bertemu Presiden China Xi Jinping yang telah menyatakan akan menjadi mediator.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berniat bertemu Presiden China Xi Jinping yang telah menyatakan akan menjadi mediator. /

PRIANGANTIMURNEWS - Satu tahun perang Rusia-Ukraina, belum menemui titik terang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin bertemu China.

Niat tersebut disampaikan olehnya pada Kamis, 23 Februari 2023 saat jumpa pers dilaksanakan di Kiyv bersama Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

"Kami ingin bertemu dengan China. Itulah keinginan Ukraina saat ini," ujar Zelensky.

Baca Juga: Manchester United Mengalahkan Barcelona dalam Big Match Liga Europa

Hal tersebut diupayakan oleh Zelensky karena sampai saat ini dirinya belum melihat upaya apapun dari China untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Zelensky menyampaikan hanya mendengar hal-hal yang umum dari negara tirai bambu tersebut melalui diplomat Ukraina.

Ditambah kabar dari Amerika Serikat (AS) bahwa China tengah mempertimbangkan persenjataan untuk Rusia menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Ukraina.

Pernyataan tersebut muncul dari Anthony Blinken, Wakil Menteri Luar Negeri AS yang telah bertemu Diplomat Wang Yi.

Baca Juga: 5 Keutamaan Bulan Syaban, Menyambut Pelaporan Amal dan Persiapan Ramadhan

Setelah pertemuan itu kecaman saling muncul antara keduanya.

Blinken mengecam konsekuensi yang akan ditanggung apabila China membantu persenjataan Rusia.

Sementar Yi menyangkal dan membalikan tuduhan tersebut bahwa yang mengirimkan senjata itu bukan China tetapi AS sendiri ke Ukraina.

Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO (North Atlantic Treaty Organization) menyampaikan bahwa pihaknya memang belum melihat tanda-tandanya.

"Kami belum melihat adanya pasokan senjata mematikan dari China ke Rusia, tetapi kami memperhatikan ada tanda-tanda mereka sedang mempertimbangkan dan mungkin merencanakan untuk itu," ujar Stoltenberg.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Bicara Konsistensi Amalan, Ini Penjelasannya!

"Itulah alasan kenapa AS dan sekutu-sekutunya bersikap tegas, memperingatkan untuk tidak melakukan itu dan China tidak seharusnya mendukung perang ilegal Rusia," lanjutnya

Kementerian Luar Negeri China menyampaikan pernyataan pada 23 Februari 2023 bahwa informasi terkait transfer senjata China-Rusia yang dirilis AS itu hanya spekulasi saja.

Serta China kembali menegaskan tindakan AS dan NATO yang mengirim senjata ke Ukraina tidak akan pernah membawa perdamaian perang Rusia-Ukraina.

Disamping Zelensky bersumpah untuk terus berjuang menjelang peringatan satu tahun perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Union Berlin Lolos ke Babak 16 Besar Liga Europa Setelah Kalahkan Ajax

Disebabkan negara-negara Barat berjanji untuk mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.

China telah mengatakan fakta kepada PBB (perserikatan Bangsa-Bangsa) terkait satu tahun perang Rusia-Ukraina.

DIsampaikan oleh Wakil Duta Besar China untuk PBB, Dai Bing kepada Majelis Umum PBB pada hari Kamis, 23 Februari 2023.

"Fakta brutal menawarkan banyak bukti bahwa pengiriman senjata tidak akan membawa perdamaian" ujar Biang

Baca Juga: Gol Antony Antarkan Manchester United Lolos ke Babak 16 Besar Liga Europa

Pernyataan tersebut muncul setelah beberapa hari AS dan NATO memperingatkan Beijing agar tidak memberikan dukungan militer kepada Rusia.

“Menambahkan bahan bakar ke api hanya akan memperburuk ketegangan. Memperpanjang dan memperluas konflik hanya akan membuat orang biasa membayar harga yang lebih mahal,” ujar Biang.

Sementara Yi menyampaikan bahwa China akan mengambil posisi sebagai penyelesai konflik perang Rusia-Ukraina dengan pendekatan-pendekatan politik.

Pendekatan politik tersebut akan mengacu kepada prinsip-prinsip piagam PBB dengan memperhatikan integritas wilayah, kedaulatan dan pertimbangan keamanan.

Baca Juga: AS Roma Lolos Babak 16 Besar Liga Europa dengan Kemenangan 2-0 atas Salzburg

Presiden China Xi Jinping akan menyampaikan 'pidato perdamaian' China pada 24 Februari 2023 dalam peringatan satu tahun perang Rusia-Ukraina.

Zelensky menyampaikan bahwa jika China mempertimbangkan untuk menjadi negara mediator perdamaian, itu akan menjadi kabar yang baik.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x