"Kami yakin visi kami untuk memberantas kemiskinan di planet yang layak huni hanya dapat berhasil jika mencakup semua orang terlepas dari ras, jenis kelamin, atau seksualitas," akhirinya.
Menanggapi keputusan tersebut, Okello Oryem selaku Menteri di Uganda mengecam keras sikap Bank Dunia yang diskriminatif.
Dirinya menyebut tidak seharusnya keputusan Bank Dunia menetapkan kebijakan yang tidak memperhatikan nilai moral. Parahnya sanksi tersebut hanya diterima Uganda.
Oryem menyebut Bank Dunia sebagai lembaga yang tidak adil dan munafik. Berbeda sikap dengan negara TImur Tengah lainnya.
Baca Juga: Rizal Ramli: Sri Mulyani Pernah Menjadi Intel Bank Dunia
"Ada banyak negara Timur Tengah yang tidak mentolerir homoseksual, mereka benar-benar menggantung dan mengeksekusi homoseksual," tegasnya Oryem
"Di Amerika Serikat banyak negara bagian telah mengeluarkan undang-undang yang menentang atau membatasi aktivitas homoseksualitas. Jadi mengapa memilih Uganda?" tanyanya.
Uganda meresmikan UU Anti-LGBT dengan konsekuensi pelanggaran akan dikenai hukuman mati. Tetapi Bank Dunia menyebut hal tersebut memprihatinkan.***