Israel Bunuh 11 UNRWA PBB dan 30 Siswa, Kecam Bantuan Kemanusiaan Terhadap Gaza

- 12 Oktober 2023, 08:42 WIB
Sekolah yang dikelola oleh UNRWA PBB dihancurkan Israel. Sebanyak 11 staf UNRWA PBB dan 30 siswa-siswi PBB meninggal dikonfirmasi pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Sekolah yang dikelola oleh UNRWA PBB dihancurkan Israel. Sebanyak 11 staf UNRWA PBB dan 30 siswa-siswi PBB meninggal dikonfirmasi pada Rabu, 11 Oktober 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Sebanyak 11 Staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan 30 siswa-siswi di Jalur Gaza menjadi korban serangan udara yang membabi buta oleh tentara Israel.

Angka tersebut terhitung sejak hari pertama penyerangan pada tanggal 7 Oktober 2023 hingga 11 Oktober 2023.

Disampaikan oleh Juru Bicara UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat), Stephane Dujarric.

Baca Juga: Blokade Gaza! Israel Langgar Hukum Internasional, dengan Libatkan Warga Tak Bersalah

“Sebelas staf dan personel UNRWA  telah terbunuh sejak Sabtu. Itu termasuk 30 siswa-siswi UNRWA juga tewas dan delapan lainnya luka-luka,” papanya.

Tentara Israel adalah tentara selalu melakukan pelanggaran perang. Bahkan sebelum perang Palestina-Israel memuncak pada Sabtu.

Mereka menyerang membabi-buta di Gaza, dan berdalih pada akhirnya jika penyerangan tersebut tidaklah disengaja.

Baca Juga: Perbatasan Rafah, Pemisah antara Gaza dan Mesir Diserang Israel!

Serangan balasan hari pertama oleh Israel, telah menargetkan rumah sakit Indonesia, masjid Malaysia, bank di Palestina, apartemen dan sekolah yang didirikan PBB.

Sekolah yang didirikan oleh PBB tersebut dikelola oleh UNRWA. UNRWA sendiri adalah badan pengungsi Palestina milik PBB.

Tetapi sekolah tersebut dihancurkan pada Sabtu dan telah merenggut korban awal sebanyak sembilan staf UNRWA PBB dalam serangan udara yang dilancarkan Israel.

Baca Juga: Pertemuan Negara Eropa dan Arab: Serukan Deskalasi Pasca Serangan Israel di Jalur Gaza

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 11 Oktober 2023 mengatakan bahwa warga sipil dan aktivis kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran. Walau saat ini di ketegangan tengah meningkat antara Israel dan Hamas.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus setelah UNRWA mengatakan sembilan stafnya meninggal dalam serangan udara di Jalur Gaza sejak Sabtu.

“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga mereka dan seluruh tim UNRWA, WHO mendukung Anda,” ungkap Tedros.

Baca Juga: Israel Bombardir Jalur Gaza, Setelah Insiden Berdarah di Kota Nabul

Dirinya seraya menyatakan bahwa ia sangat terpukul atas kematian rekan-rekannya di UNRWA.

“Warga sipil dan aktivis kemanusiaan bukanlah target dan harus dilindungi setiap saat,” tambahnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres yang turut menegaskan bahwa sekolah dan fasilitas kesehatan tidak boleh menjadi target.

Baca Juga: 60 Situs Pemakaman Era Romawi Ditemukan di Jalur Gaza Utara

“Lokasi PBB, dan semua rumah sakit, sekolah dan klinik tidak boleh menjadi sasaran!” kata Guterres.

“Saya sangat menyesal bahwa beberapa rekan saya telah menanggung dampak akibatnya,” paparnya.

UNRWA juga bekerja membantu kebutuhan para pengungsi Palestina di Gaza. Tetapi karena Blokade Gaza oleh Israel. Membuat keadaan menjadi lebih sulit.

Baca Juga: Israel Serang Gaza, 10 Orang Tewas Termasuk Pemimpin Kelompok Militan dan 75 Terluka

“Staf UNRWA bekerja sepanjang waktu untuk menanggapi kebutuhan para pengungsi,” tulis UNRWA dalam postingan X.

“Namun, beberapa di antaranya terlalu padat dan terbatasnya ketersediaan makanan, kebutuhan pokok lainnya, dan air minum.” lanjutnya.

Mengonfirmasi kesedihannya atas 11 rekan mereka dan 30 orang siswa-siswi di sekolah PBB yang meninggal akibat serangan udara Israel.

Baca Juga: Menyambut Tahun Baru Islam, Gaza Indonesia Menggelar Bina Kader Dasar

“Beberapa orang terbunuh di rumah mereka bersama keluarga mereka,” katanya.

“UNRWA berduka atas kehilangan ini dan berduka bersama rekan-rekan kami dan keluarga.” akhirin

Sebanyak 220.000 warga Palestina telah berlindung di 92 fasilitas UNRWA. Tetapi bahkan fasilitas tersebut berani diserang Israel, bahkan ambulan menjadi target.

Baca Juga: Israel Terus Membombardir Gaza, Meski Badan Internasional telah Meminta untuk Gencatan Senjata

Israel juga mengecam PBB, Mesir, dan negara lain yang akan memberikan bantuan kemanusiaan atau persenjataan terhadap Palestina.

Israel tak segan-segan akan menyerang dan membom transportasi atau perbatasan yang memberikan akses kebutuhan untuk warga sipil Palestina.

Pada hari Selasa, 11 Oktober 2023 Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas mengatakan pesawat tempur Israel kembali menyerang gerbang Perbatasan Rafah.

Baca Juga: Setelah Membombardir Kota Gaza, Netanyahu Berterima Kasih kepada Para Pemimpin Negara yang Telah Mendukungnya

Perbatasan Rafah adalah pemasok utama bantuan kebutuhan kemanusiaan untuk warga sipil Palestina, dan perbatasan antara Mesir dan Palestina yang tak dijaga tentara Israel.

Pasukan Israel telah melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat di Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Blokade Gaza, dan penyerangan terhadap fasilitas umum di Gaza membuktikan bahwa Israel adalah negara yang berdiri diatas kebohongan hukum Internasional.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x