"Ini dapat mengakibatkan perpindahan lintas batas negara dan meningkatnya kebutuhan kemanusiaan regional," lanjut dalam beberapa baris kalimat.
Proposal ini mengungkap bahwa Pemerintahan Presiden Joe Biden memiliki rencana untuk mengalokasikan uang AS untuk memindahkan warga Palestina secara paksa di tahun 2024.
Proposal ini memiliki keterkaitan dengan Operasi Intelijen Israel. Dimana dokumen rahasianya bocor oleh Surat Kabar Israel yang diterbitkan Selasa, 24 Oktober 2023.
Dalam surat itu, Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel telah menskenariokan pemindahan penduduk Palestina di Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai, Mesir setelah perang selesai.
Sementara anggaran Pemerintah AS ditujukan untuk Tahun 2024. Ini menandakan bahwa Operasi Intelijen tersebut akan dimulai awal tahun 2024.
Baca Juga: Tegas! Tak Akan Pernah Berhenti Dukung Palestina, Bella Hadid Tidak Takut Kehilangan Pekerjaan
Termasuk niat Israel untuk segera memenangkan perang dengan Hamas dan kelompok pendukungnya tahun depan.
Peristiwa tersebut pernah terjadi ketika Pengusiran Nakba. Dimana Israel berhasil mengambil sebagian besar wilayah Palestina, karena warga memilih mengungsi.
Rencana Gila Gamliel terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, dibangunnya Kamp Pengungsi di Semenanjung Sinai, Mesir yang dekat dengan Jalur Gaza, Palestina.
Itu bertujuan untuk menunjukkan langkah konkrit solusi awal kemanusiaan yang menargetkan warga Gaza, Palestina yang memiliki tanah untuk pindah ke Mesir sebagai pengungsi.