Tahap kedua, adalah 'Koridor Kemanusiaan'. Mencakup fasilitas luar biasa yang disediakan AS untuk perpindahan warga Gaza ke Sinai, Mesir.
Ini merupakan tahap yang menggiurkan untuk warga Palestina yang kesulitan, sekaligus tahap yang memaksa halus maupun keras.
Tahap terakhir adalah bantuan dana terhadap Mesir dan pengungsi Palestina untuk membangun kota-kota permanen di utara Semenanjung Sinai, Mesir.
Tahap itu adalah rayuan infrastruktur untuk pemerintah Mesir jangka panjang, sekaligus menguntungkan warga Palestina. Tetapi Israel mendapatkan wilayah Gaza dan Tepi Barat.
Operasi intelijen Israel ini bertujuan untuk memindahkan warga Palestina paksa maupun halus. Agar Israel dapat sepenuhnya menguasai tanah Palestina, dan menjadi negara.
Hal tersebutlah yang mendasari mengapa warga Palestina enggan untuk pindah, maupun mengungsi ke negara tetangga seperti saat 'Peristiwa Nakba' terjadi.
Warga Palestina memilih untuk mati di tempat tinggal mereka, atau menjadi saksi kemenangan Hamas dan Jihad Islami melawan Israel.
Satt ini korban jiwa telah melampaui angka 8.000 warga Gaza, Palestina. Pemerintah Indonesia telah mengutuk, marah dan mengecam Israel
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan tersebut di Istana Presiden pada Senin, 30 Oktober 2023.
"Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan," tegas Jokowi.