Longsor Cimanggung Sumedang Telan 11 Korban Jiwa, Danramil dan Petugas BPBD Ikut Jadi Korban

10 Januari 2021, 13:42 WIB
Petugas dari Basarnas dan BPBD Kabupaten Sumedang sedang melakukan evakuasi korban tanah longsor di Sumedang. /Pikiran Rakyat/Novi Nurulliah/

PRIANGANTIMURNEWS - Bencana tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Sabtu malam (9/1/2021), sekitar 19.30 WIB merenggut 11 korban jiwa.

Dari 11 korban tersebut, dua di antaranya Danramil Cimanggung Kapten Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang.


Dirangkum priangantimurnews dari pikiran rakyat, data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang per Minggu dini hari (10/1) mencatat korban luka 18 jiwa dan meninggal dunia 11 orang.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Ternyata Pernah Dioperasional Dua Maskapai Asal Amerika


Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama. Sementara ini, berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan banyak orang masih tertimbun longsoran susulan. 


Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi  dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama. 


Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB memaparkan,  pantauan BPBD setempat korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi.

Baca Juga: Ini Kronologis Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air, Presiden Jokowi Minta Maksimalkan Pencarian

Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat 1 jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor. 


Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir pada Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 23.30 WIB hujan telah reda.

Hingga tadi malam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim.

Baca Juga: Ini Detik-detik Sebelum Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Serpihan dan Kabel Berserakan di Lau

"Kebutuhan mendesak saat ini yaitu alat berat untuk memindahkan material longsoran," ujar dia dalam keterangan Minggu (10) 1/2021).


Intensitas hujan tinggi pada Sabtu 9 Januari 2021 menyebabkan kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang. 


Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.

Baca Juga: Kesaksian Nelayan, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Ternyata Meledak di Pulau Laki Kepulauan Seribu

Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar.


Dilihat dari prakiraan cuaca Info BMKG, pada  hari ini (10/1/2021) dan esok, kecamatan Cimanggung masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir. Sedangkan wilayah Provinsi Jawa Barat, terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. 


BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.

Baca Juga: Dollar Menguat Lagi, Hasil Laporan Pekerjaan AS Suram Setelah Terendah Pada Tahun 2018

Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.


Menyikapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota.


BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak, Padahal Baru 4 Menit Tinggal Landas

Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG dan PVMBG.***
(Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat)

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler