PRIANGANTIMURNEWS - Diterjang angin beliung sebanyak 29 rumah di wilayah Kecamatan Purwadadi dan Lakbok, Kabupaten Ciamis rusak.
Musibah angin puting beliung terjadi Kamis sore 13 Januari 2022. Hingga Jumat 14 Januari 2022 warga gotong-royong memperbaiki rumah.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal dari perubahan cuaca ekstrim.
Baca Juga: Polisi Akan Jemput Paksa MSAT, Tersangka Pencabulan Santriwati di Jombang
Pada saat siang hari cuaca sangat panas. Sekitar pukul 16.30 WIB cuara panas mendadak dingin disusul mendung tebal.
Tidak lama kemudian turun hujan deras disertai dengan tiupan angin kencang. Akibatnya kuatnya tiupan angin, banyak atap rumah yang rusak, genting berjatuhan. Selain itu sejumlah pohon di sisi jalan serta kebun tumbang.
Selain puluhan rumah rusak di wilayah Desa Padaringan, Kecamatan Purwadadi, bangunan kios bensin mini di wilayah Puloerang, Kecamatan Lakbok milik Buloh (50) juga rusak.
Baca Juga: Goncangan Gempa Banten Dirasakan Hingga Padalarang, Pengunjung IKEA Berhamburan Keluar dan Panik
“Kejadiannya Kamis, 13 Januari 2022 sore. Mendadak turun hujan deras disertai susul tiupan angin sangat kencang, puting beliung,” kata Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Ciamis Baehaki, kepada Pikiran Rakyat seperti dikutip priangantimurnews.com Jumat 14 Januari 2022.
Akibat tidak mampu menahan tiupan angin tersebut, lanjutnya, banyak atap rumah rusak. Terutama di wilayah Dusun Sukaasih RT 19, 20 dan 21, RW05, Desa Padaringan. Kerusakannya termasuk kategori ringan
"Tidak ada korban, hanya kerugian materi saja. Kami masih melakukan asesment , menghitung kerugian. Totalnya bisa belasan juta rupiah lebih,” ujarnya.
Baca Juga: Pelaku Tendang Sesajen Semeru Sudah Diamakan Ditreskrimum Polda Jatim, Tersangka Minta Maaf
Selain rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung, dia menambahkan, sebuah rumah semi permanen di Desa Ciulu, kecamatan banjarsari, ambruk pada hari Kamis 13 Januari 2022 sekitar pukul 23.00 WIB.
“Beruntung penghuninya terbangun ketika mendengar suara gemertak pada atap rumah,” ujarnya.
Berkenaan cuaca ektrim ini, sebelumnya Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengingatkan warga tatar galuh agar lebih waspada terhadap kemungkinan terjadi bencana alam.
Baca Juga: Bek Real Madrid Carvajal Positif COVID-19 di Arab Saudi
Seperti pergerakan tanah, curah hujan tinggi, angin kencang termasuk pohon tumbang.
“Kami minta masyarakat lebih waspada, terutama yang tinggal di tempat rawan. Tidak hanya yang dekat tebing, tetapi juga aliran sungai, bahkan yang tidak jauh dari pohon besar,” tuturnya. *** (Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)