PRIANGANTIMURNEWS - Masih mengenai kasus Subang saksi Yoris diajak masuk oleh tim penyidik Kepolisian daerah Polda Jawa Barat ke dalam rumah TKP Yoris terlihat ketakutan sekali seperti takut jika nantinya jejaknya tertinggal di lokasi TKP.
Kita bisa melihatnya ketika Yoris berada di dalam rumah dia menggunakan sarung tangan yang sangat tebal seperti sarung tangan kulit dan kita langsung saja membahasnya bersama-sama mengenai keanehan dan juga kejanggalan dari Yoris.
Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube Wahyu Seno, Yosep Hidayah pemilik rumah TKP ini memperlihatkan bahwa Yoris sedang dibawa ke dalam rumah TKP untuk dimintai keterangan saat tim inafis dan beberapa penyidik Kepolisian Polres Subang Jawa Barat melakukan olah TKP.
Dan dari sini muncul asumsi kemungkinan Yoris ini sangat ketakutan saat itu ketika dibawa masuk ke dalam rumah TKP sehingga Yoris menyiapkan sarung tangan yang tebal agar jejaknya tidak tertinggal atau menempel di lokasi TKP.
Bahkan di meja ruang tamu terlihat adanya beberapa putung rokok seperti adanya tamu yang datang sebelum kejadian itu terjadi pertanyaannya Dari video ini yaitu Mengapa ketika Danu yang masuk dan menguras bak mandi tidak menggunakan sarung tangan.
Apakah Yoris sengaja tidak memberitahukan kepada Danu ataukah juga memang Danu ini anak yang lugu atau pura-pura lugu menurutku kemungkinan jangan-jangan Danu ini sudah tahu.
Bahwa walaupun sidik jarinya Tertinggal Saya tidak akan bisa dijadikan sebagai tersangka dalam tindakan kejahatan keji ini karena pasti tidak akan cocok dengan waktu kejadian atau jam di mana meninggalnya kedua almarhumah.
Sehingga sengaja Yoris menyuruh Danu datang untuk menjaga TKP hal ini sudah sangat direncanakan sekali setelah Danu datang dia akan bertemu dengan sosok Banpol lalu sosok Banpol tersebut menyuruhnya masuk dan membersihkan bak kamar mandi di dalam rumah TKP.
Ketika Yoris Raja amalullah masuk ke dalam rumah TKP bersama tim penyidik kepolisian Subang Jawa Barat sepertinya memanglah benar bahwa jawabannya Yoris ini sangat ketakutan sekali.
Jika jejaknya Tertinggal sedikit di lokasi TKP sehingga Yoris ini sudah menyiapkan sarung tangan sedangkan keluarga lainnya tidak memakai sarung tangan ketika datang dan masuk ke rumah TKP.
Seperti halnya Pak Yosep Hidayah dan juga saksi Danu karena kita semua tahu dalam perkara meninggalnya kedua almarhumah ini detik-detik sebelum kejadian Yoris, Danu dan juga istri Yoris ini sempat berkumpul mengadakan makan bersama.
itulah detik-detik dimana Yoris bertemu dengan ibu kandungnya dan juga adik kandungnya sedangkan puntung rokok yang ada DNA milik saksi Danu sepertinya sengaja diletakkan oleh seseorang atau juga bisa kemungkinan jangan-jangan Yoris yang meletakkannya dan menjebak Danu.
Karena Yoris ini sangat tahu bahwa Danu suka merokok Yoris sengaja mengambil puntung rokok bekas milik Danu tanpa sepengetahuannya dan meletakkan bersamaan dengan puntung rokok lainnya.
Hal ini bisa saja kemungkinan benar namun sekali lagi penyidik kepolisian Subang Jawa Barat ini sampai saat ini belum juga menemukan petunjuk yang signifikan untuk melakukan penyidikan ulang terhadap Yoris.
Karena Yoris memang tidak ada sama sekali jejak di lokasi TKP sedangkan Pak Yosep Hidayah sudah tahu adanya keterlibatan Yoris dalam kasus ini namun Pak Yosep memilih diam dan mengikuti skenario Yoris.
Karena Pak Yosep Hidayah tidak memiliki bukti apapun untuk menjelaskannya ke penyidik atau juga mungkin jangan-jangan Pak Yosep Hidayah ini menutup-nutupinya.
Jika saja diantara keluarga kedua almarhumah ini kooperatif maka perkaranya akan bisa cepat terungkap Namun nyatanya merekalah yang membuat bingung penyidikan dengan alibi mencurigai kepala sekolah Yayasan.
Lalu juga mereka saling menyudutkan yang ternyata itu hanyalah untuk mengecoh penyidikan saja dan membuat bingung pihak Kepolisian daerah Subang Jawa Barat.***
Berita Seputar kasus Subang bisa KLIK DISINI