Peluang Kerja di Luar Negeri Terbuka Lebar, 56 Negara Siap Sediakan Lapangan Kerja Bagi Warga Indonesia

- 17 September 2021, 11:04 WIB
KEPALA BP2MI Benny Rhamdani memberikan penjelasan  terkait pekerja migran Indonesia di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis 16 September 2021.
KEPALA BP2MI Benny Rhamdani memberikan penjelasan terkait pekerja migran Indonesia di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis 16 September 2021. /Pikiran Rakyat/Mochammad Iqbal Maulud

PRIANGANTIMURNEWS - Peluang kerja di luar negeri masih terbuka lebar. Bahkan sedikitnya da 56 negara yang siap menyediakan lapangan kerja pekerja asal Indonesia.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) siap membantu warga Negara Indonesia untuk bekerja di luar negeri.

Tak itu hanya itu, negara pun siap memberikan bantuan modal bekerja bagi calon pekerja migran Indonesia.

Baca Juga: Prediksi Skor Aston Villa vs Everton, Head-to-Head, Berita Tim, Starting XI: Liga Premier 2021-2022

"Peluang kerja di luar negeri sangat terbuka lebar. Kita ingin meyakinkan kepada anak-anak bangsa harus ditangkap sebagai peluang dan tidak boleh lagi berpikir seolah-olah kalau kita ingin bekerja ke luar negeri, mereka akan menemukan hambatan dan kesulitan," ucap Kepala BP2MI Benny Rhamdani di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis 16 September 2021.

Menurut Benny, seperti dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, meski kondisi pandemi, peluang bekerja di luar negeri bagi anak bangsa masih terbuka. Berdasarkan data, ada 56 negara yang membuka peluang penempatan bagi warga Indonesia.

"Ada 56 negara walaupun negara lain menutup seperti Taiwan, Korea karena Pandemi Covid-19. Tapi jika kondisi normal, pandemi berakhir setiap tahun kita menempatkan 207 ribu para pekerja kita ke negara penempatan untuk berbagai sektor," ucapnya.

Baca Juga: Menggauli 10 Janda Muda Kaya, Seorang Pemuda Asal Garut Ditangkap Polisi

Selain itu, Benny mengatakan penempatan ke luar negeri juga menjawab masalah pengangguran di Indonesia.

Menurut Benny, penempatan ke luar negeri bisa menekan angka pengangguran yang saat ini terbilang tinggi terlebih usai diterpa Covid-19.

Di satu sisi karena pandemi ya masalah dalam negeri memunculkan angka pengangguran yang sangat tinggi. Di sisi lain ada peluang besar.
"Mungkin penempatan ini bisa dijadikan solusi agar tidak terjadi penambahan angka pengangguran di dalam negeri dengan cara penempatan di luar negeri yang tata kelolanya itu harus dipersiapkan negara dalam hal ini BP2MI," kata dia.

Baca Juga: Tidak Bisa Daftar Prakerja? Cara Mudah Daftar Bantuan UKT Mahasiswa Dari Kemendikbud Ristek

Benny juga menuturkan selama ini masyarakat kerap berpikiran kendala untuk bekerja di luar negeri salah satunya terkait persoalan biaya.

Menurut dia, untuk masalah ini, pemerintah berkomitmen membantu masyarakat yang mau bekerja ke luar negeri.

Negara akan memfasilitasi bahkan modal bekerja pun tadi disampaikan ini disiapkan oleh negara.

Baca Juga: BURUAN Mau Dapat Token Listrik Gratis, Simak Syarat dan Cara Mendaftarnya

Jadi tidak boleh lagi untuk mewujudkan mimpi mereka harus terkendala karena tidak memiliki uang untuk modal bekerja dan terpaksa mereka meminjam ke rentenir, menjual harta benda milik keluarga.

"Tidak boleh lagi itu menjadi kendala. Negara akan fasilitasi dan memberikan kemudahan anak-anak bangsa untuk menangkap peluang kerja di luar negeri," ucapnya.

Selain persolan biaya, masalah keterampilan hingga bahasa juga dianggap menjadi kendala. Untuk mengatasi itu, pihkanya berkolaborasi dengan lembaga pendidikan.

Baca Juga: Bansos PKH Anak Usia Dini Rp3 Juta, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Ada enam yayasan dan lima perguruan tinggi yang bekerja sama untuk memberikan pelatihan kepada calon pekerja migran.

"Mereka harus mendatkan pelatihan, keterampilan yang akhirnya mereka memiliki keahlian, keterampilan, kemampuan berbahasa cukup kuat tidak boleh kalah dengan pekerja Filipina dan tentu mereka yang nanti bisa dikategorikan memenuhi atau memiliki kualifikasi kompetensi," katanya.‎*** (Mochamad Iqbal Maulud/Pikiran Rakyat)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah