"Justru malah memberi selamat. Horeee, selamat kamu jadi Yahudi sekarang," lanjutnya.
Berikut adalah point-point penyimpangan yang disampaikan oleh Alumni dalam YouTube Muhammad Husein Gaza:
1) Ujian masuk hanya formalitas di Ponpes Al-Zaytun. Bahkan dirinya berharap untuk tidak lulus karena sudah akan diterima di salah satu Pesantren Muhammadiyah.
Baca Juga: Dinkes Kota Tasikmalaya Tangani 3 Kasus Yang Sedang Jadi Sorotan
2) Semua Pelanggaran Dikaitkan dengan Uang. Ketika telat Shalat, berbicara kasar, tidak kuat puasa semua hukuman dapat dimaafkan dengan uang jaminan.
3) Santri oleh membatalkan puasa Ramadhan yang Wajib, asal membayar denda sebesar Rp 25.000. Keganjilan ini tercium oleh orang tua siswa.
4) Pembelajaran Ponpes Al-Zaytun normal pada umumnya. Tetapi saat Alumni bersangkutan lulus, banyak guru pembimbing dan murid-murid lainnya keluar dari ponpes tersebut.
5) Beberapa teman-teman alumninya mengajak untuk mendukung orang Yahudi dan Israel, hingga diketahui beberapa dari mereka pindah agama ke Yahudi.
Baca Juga: Tanggulangi TPPO, Bakamla RI Tambah Kapal Patroli Tercepat di Indonesia
6) Banyak hiasan dan ornamen simbol agama Yahudi di beberapa ruangan Pesantren tersebut.