Varian Baru COVID dinamai Kraken? Simak Asal Usul Nama dan Bahayanya Varian Terbaru

- 12 Januari 2023, 19:05 WIB
Varian XBB 1.5 bernama karaken, diambil dari mitologi Skandinavia yang merupakan gurita raksasa pemakan kapal pesiar
Varian XBB 1.5 bernama karaken, diambil dari mitologi Skandinavia yang merupakan gurita raksasa pemakan kapal pesiar /

PRIANGANTIMURNEWS – Belum lama publik digemparkan dengan mutasi baru varian COVID yang dinamakan Omnicron, ditambah ledakan kasus China dan beberapa negara kembali terjadi. Sekarang, dunia malah dikenalkan dengan istilah mutasi virus baru bernama Kraken.

Lalu apa sebenarnya, Kraken itu? Mutasi dari virus apa?

Parah mutasi dari virus yang dinamai Kraken merupakan turunan dari COVID varian Omnicron, yang bernama XBB 1.5. Itu berarti, generasi ketiga dari COVID yang bermutasi dan jauh lebih ganas.

Baca Juga: MERESAHKAN! Aksi Ibu-ibu Joget TikTokan di Area Masjid Al Jabbar Bandung, Begini Reaksi Satpol PP dan Netizen

Di Amerika Sekrikat (AS) sendiri, keturunan baru dari varian Omnicron ini sangat menular dan saat ini telah mencapai 40 persen kasus di negara paman sam tersebut. Mejadi potensi masalah kesehatan baru bagi seluruh dunia.

World Health Organization (WHO) menyampaikan bahwa varian dari Omnicron ini kembar. Pertama bernama XBB yang satunya adalah XBB 1.5 (Kraken) dan WHO memperingatkan XXB 1.5 adalah yang paling menular.

Lantas mengapa XXB 1.5 dijuluki “Kraken” ? Apa sebenarnya makna dibalik penamaan tersebut dan haruskah seseorang berwaspada untuk itu ?

Profesor T. Ryan Gregory, sorang ahli biologis evolusi yang memberi julukan pertama varian baru XXB 1.5 ini dengan dama Kraken di media sosial Twitter.

Baca Juga: Azies Akan Benahi Struktural DPD Partai NasDem Kota Tasikmalaya

“Tahun ini, beberapa dari kami memutuskan bahwa kami memerlukan nama panggilan untuk varian yang layak ditonton, mengingat WHO tidak memberikan nama baru di bawah sistem mereka,” tulisnya.

“Kami telah menggunakan nama ‘makhluk mitologis’ untuk varian yang sedang dibahas di luar diskusi teknis.” Lanjut Ryan.

Setelah penamaan tersebut, dengan cepat postingan tersebut populer dalam media online. Salah satu sebabnya, karena para peneliti dan netizen merasa betapa miripnya monster mitologis tersebut dengan virus yang berevolusi menjadi sangat jahat dan berbahaya.

Asal usul Kraken sendiri berasal dari cerita rakyat Skandinavia. Kraken adalah monster laut bertentakel, lebih tepatnya gurita raksasa penghuni laut bawah.

Baca Juga: Graham Potter dipecat, Pochettino Latih Chelsea, Aubameyang ke Barcelona, Kane OTW ke Real Madrid

Dalam urban legendnya, Kraken adalah monster yang konon selalu menghancurkan seluruh kapal pesiar dan menyeret para pelaut hingga tewas ke dasar laut.

Sementara alasan penggunaan XBB.1.5 sebagai nama resmi varian tersebut dikarenakan virus tersebut merupakan sub-varian dari Omicron. Inilah sebabnya mengapa didepan diberi huruf Yunani sendiri.

XBB.1.5 mendapatkan namanya dari metode penamaan Pango. Pango sendiri adalah singkatan dari Phylogenetic Assignment of Named Global Outbreak.

X pada namanya berarti varian rekombinan atau hibrida dari dua varian.

Baca Juga: EUFORIA Kemenangan Persib! Insiden Keributan Asisten Pelatih Persija vs Persib,Luis Milla: Persib Layak Menang

Hibrida dari dua varian terbentuk ketika keduanya menginfeksi satu orang pada saat yang sama, lalu bergabung kembali dan membuat jenis yang baru.

Itu artinya varian Kraken ini lebih ganas, labih cepat menular dan bermutasi dari varian sebelumnya.

Apa harus seseorang benar-benar khawatir tentang XBB.1.5 si Kraken?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa varian XBB.1.5 si Kraken adalah sub-varian paling menular yang pernah terdeteksi.

WHO mencatat XBB.1.5 saat ini telah ditemukan di 25 negara dan merupakan versi mutasi dari Omicron XBB yang pertama kali ditemukan di India pada Agustus lalu.

Baca Juga: KASUS SUBANG UPDATE! Yoris dan Istrinya Terbukti, Jika Ditemukan Jejaknya!

XBB sendiri dapat melewati sistem kekebalan tubuh dan XBB.1.5 sebagai turunanya pun mampu melakukan hal yang sama. Si Kraken ini juga lebih baik dalam mengikat sel, sehingga dapat menyebar dengan lebih mudah.

Dr Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid juga mengatakan dalam konferensi pers:

“Kami prihatin dengan keunggulan pertumbuhannya, khususnya di beberapa negara di Eropa dan AS,” ungkap Maria.

“Kekhawatiran kami adalah seberapa menularnya… dan semakin banyak virus ini beredar, semakin banyak peluang untuk berubah,” lanjutnya.

Baca Juga: Andritany Diserbu Bobotoh! Lepas Bayu Fikri, Persib Perkenalkan Pemain Baru, Thomas Doll Hengkang

Dr Mari mengatakan belum ada data untuk membuktikan bahwa XBB.1.5 dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. WHO saat ini sedang mengerjakan penilaian risiko baru dari varian tersebut dan akan segera dirilis.

Jika demikian, apakah dunia akan mengalami gelombang COVID kembali?

AS mencatat kasus varian XBB.1.5 yang sebelumnya hanya empat persen, sekarang menjadi 40 persen kasus COVID dan itu hanya dalam waktu beberapa minggu.

Para ilmuwan di AS yakin bahwa sub-varian Kraken baru inilah yang menjadi penyebab meningkatnya rawat inap di rumah sakit New York.

Baca Juga: AKHIRNYA! Pembunuh Ibu dan Anak Ditangkap!

Sementara kasus laporan di Inggris masih akan ditinjau ulang, melihat beberapa laporan akhir-akhir ini memungkinkan peningkatan kasus tersebut terlihat.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah