Indonesia Panggil Dubes Swedia, atas Aksi Pembakaran Al-Qur'an

30 Januari 2023, 17:56 WIB
Umar Hadi, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada 30 Januari 2023. /

PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia panggil Dubes (Duta Besar) Swedia, Maria Berg atas pembakaran Al-Qur'an yang terjadi beberapa waktu lalu oleh pemimpin sayap kanan negaranya.

Retno Marsudi , Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) mengatakan bahwa pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah memanggil Dubes Swedia saat ditanya pada Senin, 30 Januari 2023.

Retno menyampaikan informasi tersebut pasca rapat kerja dengan Komisi I DPR RI. Dilaksanakan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Mengharukan! Song Joong Ki Umumkan Rencana Pernikahan Melalui Surat Kepada Fans

Pemanggilan Dubes Swedia dilakukan oleh Umar hadi, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu.

"Jadi sudah minggu lalu kalau enggak salah ya, sudah dipanggil.Jadi waktu itu Pak Dirjen Amerop (Amerika Eropa) sudah memanggil," Ujar Retno

Sementar, Umar menyampaikan bahwa alasan Indonesia memanggil Dubes Swedia bertujuan adalah untuk menyatakan kekecewaan dan kutukan atas pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia-Denmark.

"Minggu lalu pihak kita sudah panggil Duta Besar Swedia yang pertama tentunya untuk menyampaikan condemnation, kutukan, serta regret, kekecewaan atas terjadinya aksi pembakaran Al Quran oleh seorang warga Swedia-Denmark," ungkap Umar.

Baca Juga: Kocak, Ditonton Banyak Orang, Pemain Skateboard Ini Celananya Melorot Saat Pertunjukan

Umar dalam pertemuan tersebut meminta agar Pemerintah Swedia memastikan kejadian serupa, yang sangat provokatif tidak akan terulang kembali.

Marina menyampaikan bahwa aksi pembakaran Al-Quran tersebut pun merupakan tindakan yang tidak terpuji dan salah, sembari mencatat pernyataan dari perwakilan Kemenlu RI.

"Yang kedua dia mengulangi apa yang dikatakan oleh Perdana Menteri-nya (Ulf Kristersson) bahwa aksi ini memang distatefull, pokoknya aksi yang enggak bagus dan semua orang tidak ada yang suka," lanjutnya.

Bereaksi atas perkataan Dubes Maria yang mengkonfirmasi kejadian itu bukan merupakan pelanggaran hukum di Swedia, Umar menyampaikan bahwa kebebasan juga ada batasnya.

Baca Juga: Ivan Gunawan: Sarankan Boy William Cepat Nikahi Ayu Ting-Ting. Bagaimana Perasaannya?

"Ya, karena Swedia katanya menjamin kebebasan berpendapat. Tapi saya bilang kan kebebasan berpendapat itu bukan tanpa batas," tegasnya.

Dialog yang berhubungan dengan pemahaman agama Islam terhadap peristiwa Pembakaran Al-Qur'an pun sudah disampaikan kebutuhannya oleh Dubes Maria, berharap agar hal yang sama tidak terjadi lagi.

"Pemerintah Indonesia tentunya selalu siap kalau Swedia perlu dialog mengenai keanekaragaman dari masyarakat yang pluralistik dan inklusif," akhirinya.

Seperti yang dimuat oleh kantor berita Anadolu di Turki, pemimpin Partai Stram Kurs yang bergaris keras telah melakukan aksi pembakaran Al-Qur'an pada 21 Januari dan 27 Januari 2023.

Baca Juga: Sedang Manggung, Fiersa Besari dan Penonton Dikejutkan Suara Ledakan, Langsung Berhamburan Selamatkan Diri

Serta parahnya, Paludan berniat dan mengecam akan membakarnya Al-Qur'an terus menerus setiap Jum'at apabila Turki tidak mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO.

Sayangnya Pemerintah Swedia mengizinkan aksi pembakaran Al Quran tersebut padahal itu merupakan provokasi besar untuk Islam.

Pemerintahan itu mengambil nilai bahwa kebebasan berekspresi dan berpendapat adalah hal mutlak, tanpa memberikan batasan tertentu.

Diketahui motif dari aksi pembakaran Al-Qur'an karena Swedia tidak diizinkan bergabung dengan NATO oleh Turki selama Swedia tidak memerangi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Dimana kelompok tersebut merupakan teroris yang coba meruntuhkan Turki. Namun Swedia menolak, namun Paludan berjanji tidak akan membiarkan PKK berulah kembali.

Baca Juga: Kronologi Kasus Tabrak Lari Selvi Amalia di Cianjur, Kijang Innova atau Sedan Audi Hitam?

Atas ucapan janji Rasmus Paludan, Menteri Luar Negeri Turki sampai menyampaikan bahwa orang itu adalah "Penipu yang Membenci Islam".***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler