Serta parahnya, Paludan berniat dan mengecam akan membakarnya Al-Qur'an terus menerus setiap Jum'at apabila Turki tidak mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO.
Sayangnya Pemerintah Swedia mengizinkan aksi pembakaran Al Quran tersebut padahal itu merupakan provokasi besar untuk Islam.
Pemerintahan itu mengambil nilai bahwa kebebasan berekspresi dan berpendapat adalah hal mutlak, tanpa memberikan batasan tertentu.
Diketahui motif dari aksi pembakaran Al-Qur'an karena Swedia tidak diizinkan bergabung dengan NATO oleh Turki selama Swedia tidak memerangi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Dimana kelompok tersebut merupakan teroris yang coba meruntuhkan Turki. Namun Swedia menolak, namun Paludan berjanji tidak akan membiarkan PKK berulah kembali.
Baca Juga: Kronologi Kasus Tabrak Lari Selvi Amalia di Cianjur, Kijang Innova atau Sedan Audi Hitam?
Atas ucapan janji Rasmus Paludan, Menteri Luar Negeri Turki sampai menyampaikan bahwa orang itu adalah "Penipu yang Membenci Islam".***