Pedagang Sapi dan Peserta Kurban Idul Adha 1443 H Risau dengan Adanya PMK

26 Mei 2022, 14:23 WIB
Nandang Suheman seorang pedagang yang biasa menyediakan hewan kurban /Edi Mulyana/PrianganTimur

PRIANGANTIMURNEWS - Biasanya sebelum memasuk Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban stok hewan ternak sapi di lapak para pedagang musiman dan pedagang rutin sudah menyediakan sapi siap jual di setiap lapak yang mereka sediakan.

Namun setelah isu adanya virus atau penyakit hewan muncul yang disebut
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merupakan wabah virus pada hewan ternak ruminansia.

Wabah ini sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, dan termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah.

Baca Juga: Bongkar Kasus Subang: Kriminolog dan Pakar Hukum Angkat Bicara Pelakunya Bukan dari Para Saksi

Penyakit mulut dan kuku juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Angka kesakitan ini bsia mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada hewan muda atau anak-anak.

Baca Juga: Link Nonton Series My Lecturer My Husband Season 2 Episode 1 dan 2, Tayang Besok, Jumat 27 Mei 2022

Tingkat penularan penyakit mulut dan kuku cukup tinggi, tetapi tingkat kematian hanya 1-5 persen.

Sebagai bahan informasi jika ditemukan ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh itulah ciri PMK segera melapor ke yang berkaitan.

Hal tersebut mendapat pun dikhawatirkan Ketua DKM Al-Ihwat Kompleks KBM Padayungan Kota Tasikmalaya Jawa Baray, Idang Sudaryat mengaku khawatir adanya penyakit hewan ternak PMK.

Baca Juga: Merasa Prihatin dengan Pembanguan, Warga Desa Tanjung Karang Cigalontang Unjuk Rasa di DRPD dan Kejaksaan

"Makanya saya sebelum melakukan pembelian untuk hewan ternak sapi terlebih dahulu melakukan surpai ke bandar atau penjual yang sudah sejak dulu berlangganan. Saya setelah sampai sempat kaget ko melihat di kandang kosong tidak seperti biasanya sudah penuh, karang malah kosong."kata, Idang.

Lanjut Idang, tapi saya menyadari karena memang sekarang sedang ramai ada penyakit PMK.

Pasti di lapak lain juga sama tidak di sini doang. Kalau pendapat saya kenapa saya selalu berlangganan pembelian sapi ke pak H.Nandang karena disini sangat profesional. Bahkan ia menjelaskan PMK ini sudah berada sejak tahun 1960 an.

Baca Juga: Pertandingan Sepak Bola Demi Efisiensi Waktu, Akan Pakai Sistem Waktu NBA dan Tidak Lagi 90 Menit

Meski demikian saya selaku pengurus yang mengelola hewan kurban secara kelompok tetap berusaha untuk mengantisipasi terjadinya kekosongan akibat PMK dengan menyurpai setok dan harga di beberapa penjual.

Yang jelas untuk memenuhi kebutuhan hewan untuk di sembelih pada perayaan Idul Adha yang tidak kurang dari 4 ekor per tahun.

Tetap pengadaannya saya percayakan kepada H.Nandang yang sudah saya percaya sejak dari jaman dulu tidak pernah mengecewakan. Karena kalau mencari ke tempat lain malah takut beresiko tinggi, apalagi seperti sekarang ada PMK.***

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler