Sumber Air di Kota Tasikmalaya Makin Berkurang, Imbas Alih Fungsi Lahan

27 Maret 2023, 16:00 WIB
ILUSTRASI sumber air baku.*/DOK. KABAR BANTEN /

PRIANGANTIMURNEWS - Sumber air di beberapa titik Kota Tasikmalaya makin berkurang meski hujan deras masih sering terjadi.

Terpantau dari intensitas hujan yang mulai berkurang selama dua minggu terakhir. Hal tersebut menjadi penanda akan terjadinya musim kemarau.

Adanya alih fungsi lahan yang secara massif secara tak langsung telah berpengaruh kepada cadangan air di Kota Tasikmalaya sendiri.

Baca Juga: Hukum Gosok Gigi dan Mencicipi Masakan Saat Berpuasa, Ini Penjelasannya

Dimana alih fungsi lahan tersebut kebanyakan dilakukan di wilayah yang basah seperti sawah dan kolam yang menjadi tempat penyimpan air.

Ucu Anwar, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya menyampaikan laporan tersebut pada Minggu, 26 Maret 2023.

Dimana Ucu menyampaikan meski bencana Hidrometeorologi dan hujan deras masih sering terdengar dan akan berlanjut sampai Mei 2023.

Namun, fenomena anomali tengah terjadi dimana iklim kering sudah dapat dirasakan siang hari saat cuaca cerah.

Baca Juga: Piala Eropa 2024 Italia Bantai Malta Dua Gol Tanpa Balas

"Fenomena alam ini kan anomali, atau tidak bisa diprediksi sehingga masyarakat diminta untuk tetap siap siaga," ungkap Ucu

"Dalam menghadapi fenomena alam seperti sekarang ini apalagi iklim kering sudah mulai terasa," sambungnya.

Ucu menyampaikan terkait alih fungsi lahan menjadi salah satu sebab sumber air berkurang. Seperti berubahnya bukit menjadi pemukiman dan infrastruktur perkotaan lain.

"Termasuk bukit yang sejatinya menjadi area resapan air, dijadikan pemukiman dan infrastruktur lainnya seperti pertokoan," ungkapnya

"Juga salah satunya pergudangan, dan itu menjadi penyebab kekurangan air di Kota Tasikmalaya," tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Sampaikan 8 Tuntutan, Manajemen STMIK Akan Bertanggungjawab

Di beberapa wilayah Kota Tasikmalaya beberapa hari hujan tidak turun, seperti yang terjadi di Sukagalih Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota.

Laporan tersebut disampaikan oleh Ari, selaku Ketua RT03/RW06, membuat aliran air sungai di wilayah tersebut kian menurun dan surut.

Ini ada salah satu titik dimana suasana kemarau sudah terasa di Kota Tasikmalaya, meski di pusat hujan deras masih selalu terjadi menjelang sore sampai malam hari.

Kondisi tersebut mempengaruhi kondisi dari persawahan di wilayah tersebut karena tidak terairi akibat curah hujan yang turun. Dirinya mengeluh karena musim tana baru tiba.

"Padahal saat ini baru mulai musim tanam (tandur), kasian petani yang sawahnya tidak kebagian air," ujar Ari.

Baca Juga: Gio Berhasil Menjadi Juara di MasterChef Indonesia Season 10, Simak Biodatanya

Ucu menyampaikan, berhemat penggunaan air di wilayah masing-masih saat ini menjadi solusi yang tepat untuk dilakukan.

Pada tahun 2019 embung-embung air dibeberapa titik kelurahan sudah dibangun, jadi ketika hujan turun akan menjadi tempat penyedia air yang massif ketika kemarau terjadi.

Sayangnya hal tersebut dibeberapa titik tidak terjadi, bahkan beberapa mulai menyurut.

Oleh karena itu dirinya menyampaikan kepada masyarakat sekitar untuk menanam tanaman vegetasi yang dapat menyerap air dan tak menyapu tanah.

"Termasuk juga kita selalu menghimbau kepada masyarakat agar tanami lahan yang sekiranya membutuhkan vegetasi," ungkap Ucu.

Baca Juga: GCC Mendesak AS untuk Bertindak Terhadap Sikap Kejam Israel Pada Palestina

"Sehingga terbentuk resapan air diberbagai wilayah dan pemukiman," akhirinya.

Artikel ini pertama kali diterbitkan di koran.pikiran-rakyat.com dengan judul:

"Alih Fungsi Lahan, Sumber Air di Kota Tasik Berkurang"***

Disklaimer: Artikel ini pernah tayang di koran.pikiran-rakyat.com dengan judul," Alih Fungsi Lahan Sumber Air di Kota Tasik Bekurang" yang ditulis Asep MS.

Editor: Muh Romli

Sumber: koran.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler