Rem Blong Penyebab Kecelakaan, Saepul Hadi: Begini Detik-detik Sebelum Bus Sri Padma Kencana Masuk Jurang

- 13 Maret 2021, 05:00 WIB
Bus Pariwisata Sri Padma asal Subang masuk jurang di Jalur Cae Wado Sumedang, Rabu 10 Maret 2021.
Bus Pariwisata Sri Padma asal Subang masuk jurang di Jalur Cae Wado Sumedang, Rabu 10 Maret 2021. /Priangantimurnews/Andika Pratama

PRIANGANTIMURNEWS - Kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kecana yang masuk jurang di tanjakan Cae Wado Sumedang yang menewaskan 29 orang diduga karena rem blong.

Hal itu diungkapkan Saepul Hadi (33) warga Perumahan RS Sidodadi Blok D No. 84, Kel. Pasirkareumbi, Kecamatan Subang Kota, Kabupaten Subang salah seorang penumpang yang masih dirawat intensif di IGD RSUD Sumedang.

"Detik-detik sebelum kejadian saat bus melucur kencang tak terkendali di turunan tajam Cae, sopir panik dan bilang rem blong-rem blong. Kata kernet, tenang-tenang. Jadi bus masuk jurang ini, memang akibat rem blong. Sebab, sopirnya sendiri yang bilang begitu," ujar Saepul Hadi ketika ditemui Pikiran Rayat di ruang IGD RSUD Sumedang, Jumat 12 Maret 2021.

Baca Juga: ‘Parasite' dan Song Kang-ho Menang Besar dalam Anugerah Korea Gold Awards ke-40

Dalam kondisi masih lemas, Saepul menceritakan lebih jauh kronologis kejadian kecelakaan maut tanjakan Cae yang hingga kini menelan 29 korban jiwa.

Saepul mengaku tahu betul kondisi rem blong dengan kepanikan sopir dan kernetnya. Pasalnya, posisi duduknya paling depan di tengah antara sopir dan kernet. Bahkan ia tahu dan melihat langsung, posisi RPM serta spidometer bus itu.

Menurut Saeful, awalnya laju bus normal dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi kecelakaan. Saat itu kecepatan normal 40 km/ jam.

Baca Juga: Bawaslu Harus Memberikan Informasi kepada Masyarakat secara Lugas dan Transparan

Namun, ketika bus rem blong dan sopir panik, laju bus semakin kencang di turunan Cae. Saat bus melaju kencang tak terkendali, RPM terus naik hingga mencapai 4.000.

"Kecepatan pun terus naik dari kondisi normal 40 km/jam, naik terus hingga 60 km/jam, naik lagi 70 km/jam dan terus naik lagi. Walaupun sopir sempat menggunakam rem tangan, laju bus tetap makin kencang tak terkendali," katanya.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x