Kabid Kesmas Dinkes Kota Tasikmalaya, Suryaningsih Jelaskan Bahaya Puntung Rokok

- 8 Juni 2022, 10:46 WIB
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih /PRMN/PRIANGANTIMUTNEWS/EDI MULYANA/

Hal ini tak dapat dipungkiri. Hasil riset yang dilakukan peneliti Universitas Georgia, Jenna Jambeck yang dirilis pada 2015, menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara kedua penyumbang sampah di laut setelah China. 

Setidaknya, ada 187,2 juta ton sampah dari Indonesia ada di laut. Dari jumlah tersebut sampah puntung rokok menjadi sampah terbanyak yang ditemukan.

Hal ini diperkuat data dari The Ocean Conservancy yang setiap tahun mensponsori International Coastal Cleanup (ICC), kegiatan bersih-bersih badan air di seluruh dunia. 

Dalam 25 tahun terakhir, relawan ICC mengumpulkan sekitar 53 juta puntung rokok. Sedangkan pada 2019, ditemukan 33,760 batang rokok di perairan Indonesia pada kegiatan The Beach and Beyond 2019.

Baca Juga: Lewandowski Akan Pertegas Dirinya di Barcelona Musim Panas Mendatang

Produksi sampah puntung rokok yang jumlahnya luar biasa ini selaras dengan tingginya tingkat konsumsi rokok di Indonesia.

Menurut data dari laporan hasil riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan 2018, prevalensi perokok di atas usia 15 tahun mencapai 33,8 persen dan penduduk usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2 persen di tahun 2013 menjadi 9,1 persen di tahun 2018.

Selain itu, dari survei lapangan yang telah dilakukan, ditemukan angka yang cukup mengejutkan. Pada kedai kopi berskala kecil, dengan jumlah pengunjung < 50 orang sehari, ditemukan 166 sampah puntung rokok dalam 6 jam. 

Di restoran lain, dengan pengunjung 50 orang sehari, ditemukan 25 sampah puntung rokok dalam 2 jam.

Baca Juga: Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Jalan Sudirman, Identitas Korban dan Pelaku Belum Diketahui

Halaman:

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah