WBP Lapas Tasikmalaya Dibekali Live Skill Setelah Bebas Memiliki Keahlian

- 3 Mei 2023, 17:13 WIB
Keterangan WBP Lapas Tasikmalaya diberi dua keahlian setelah bebas dapat hidup mandiri
Keterangan WBP Lapas Tasikmalaya diberi dua keahlian setelah bebas dapat hidup mandiri /

PRIANGANTIMURNEWS - Kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) didalam Lapas. Mungkin diantara kita yang ada diluar Lapas masih banyak yang menilai menyeramkan.

Betul dikarenakan WBP itu orang yang bermasalah. Mereka masuk Lapas karena bermasalah. Namun setelah berada didalam Lapas mereka dibina menjadi orang yang berguna bagi diri dan keluarganya.

Ada sebanyak 398 WBP didalam Lapas Tasikmalaya, mereka setelah menjadi WBP mendapat bimbingan tata boga, barista dan juga manufalture dari Bidang Subseksi Kegiatan.

Baca Juga: Atalanta vs Spezia di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Hal tersebut dibenarkan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas llB Tasikmalaya, Davy Bartian saat di wawancara priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Rabu 3 Mei 2023.


Sebenarnya untuk pembinaan di dalam lapas setiap hari dilakukan itu ada dua garis besar yakni pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.

Pembina kepribadian diarahkan ke mental spiritual kerohanian, keagamaan melalui pengajian, baca Al-Quran, pemberantasan buta huruf Al-Quran.

Kemudian pembinaan kemandirian, seluruh WBP diberi ilmu atau bekal kelak mereka bebas, dan ini sudah berjalan sejak dulu seperti, keahlian Tata Boga, Hidroponik, Potong Rambut, Menjahit, Budi daya Lele dan Manufakture lainnya seperti membuat sandal hotel.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung SEA Games 2023 Timnas Indonesia Vs Myanmar Tayang Lebih Cepat

"Hasil daripada sayur dari hedroponik sendiri sudah dinikmati oleh masyarakat karena sayur hidrofonik yang dikemas sudah dijual ke supermarket ternama di Tasikmalaya seperti Asia Plaza dan sudah berjalan sejak lama,"kata, Davy Bartian.

Davy menyebut, WBP tidak hanya mendapat ilmu atau keahlian dari berbagai jenis atau macam kegiatan, tetapi dari hasil binaan seperti Barista, pelatihan potong rambut diberi sertifikat sebagai bukti telah memiliki keahlian yang bisa menjadi bekal kelak mereka bebas.

"Setidaknya setelah mengikuti pembinaan dan setelah nanti bebas kembali ke keluarga bisa hidup mandiri dengan memiliki kepribadian yang baik, taat hukum,"ujarnya.

Sementara itu diungkapkan Kepala Subseksi Kegiatan, Arief Setiyo Budiarto menyebut, live skill pembinaan kemandirian yang diterapkan kepada WBP sedikitnya ada 10 - 15 item.

Baca Juga: Wilujeng Sumping! Ryan Kurnia Resmi Berseragam Persib Bandung

"Diantaranya ada barista, tata boga, Budi daya Lele, potong rambut dan juga manufalture, seperti pertanian hidroponik sayuran, pembuatan sandal hotel, kursi anyaman rotan sintetis, tepat tisu terbuat dari bambu dan keretas,"kata, Arief.

Selain itu kerajinan ukiran kayu, tempat lampu hias terbuat dari anyaman bambu, ular naga buaya, pas bunga, becak terbuat dari kayu, termasuk menjahit baki danlainnya.

 

"Untuk marketing atau pemasyaran kita lakukan kerjasama dengan pihak ketiga City Hotel denga memasok sandal hotel," ujar, Arief.

Untuk sayuran hidroponik seperti seladah air, pakcoy dipasarkan ke Asia Plaza. Untuk barista kerjasama dengan Koprasi Pemasyarakatan (Kopas).

Arief mengaku, dalam melakukan pembinaan kegiatan live skill untuk warga binaan terkendala tidak memiliki tempat khusus.

Baca Juga: Bentrokan di Jalur Gaza Terjadi Lagi, Pasca Tahanan Palestina Meninggal akibat Mogok Makan 86 Hari

Hal tersebut mengingat tempat atau luas bangunan yang dimiliki lapas seluas 1924 meter dari luas tanah 2310 meter. Dari luas 1924 meter terisi 24 kamar dengan jumlah warga binaan sebanyak 398 orang.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Dok Edi Mulyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah