Oleh karena itu kita tidak saja harus melakukan pembelajaran yang berpusat kepada anak, namun juga harus merencanakan, menghasilkan dan mengimplementasikan kebijakan dan program pendidikan yang berpusat kepada anak.
Tantangan kedua, adalah mengembangkan budaya inovasi di dalam lingkungan kerja Ditjen GTK dan di dalam ekosistem pendidikan.
Iwan menjelaskan tantangan zaman yang dihadapi saat ini membutuhkan keberanian untuk mengembangkan ide-ide baru untuk mereimajinasi cara bekerja di semua sektor.
Baca Juga: KPK Tetapkan Mensos Tersangka Korupsi Bansos Covid-19
Kita harus melakukan berbagai bentuk inovasi untuk melakukan lompatan dalam mengejar ketertinggalan kita dari negara lain.
Budaya inovasi membutuhkan sebuah sikap mental untuk nyaman dengan ketidaknyamanan, untuk selalu bergerak mencari terobosan-terobosan dan gagasan-gagasan baru.
Tentunya orientasi budaya inovasi ini haruslah terpusat kepada para murid dan pembelajarannya.
Baca Juga: Promosikan Pariwisata Indonesia Kemenparekraf Gandeng Stakeholder Co-Branding
"Dengan demikian, budaya inovasi kita memiliki sebuah tujuan yang jelas, yaitu untuk layanan yang lebih baik kepada semua murid Indonesia," tutur Iwan, yang mengaku juga berasal dari keluarga pendidik itu.
Persoalan guru