1. Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” Menuai Kontroversi
Fakta menarik Ibu Kartini yang pertama adalah perihal buku karangannya. Salah satu hal yang cukup identik dengan R.A. Kartini ialah buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang.” Buku tersebut merupakan kumpulan surat R.A. Kartini, khususnya ada 53 surat yang ditujukan kepada sahabatnya, orang Belanda, yakni Rosa Abendanon.
Surat-surat tersebut kemudian dikumpulkan oleh J.H. Abdendanon. Total ada 150 surat yang berhasil dikumpulkan Abdendanon. Namun, tidak semua surat tersebut ditampilkan dalam buku yang dalam bahasa Belanda berjudul “Door Duisternis tot Licht” tersebut.
Saat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, isi surat yang ditampilkan sekitar 100 surat. Dalam buku tersebut, banyak pemikiran Kartini yang mengkritik kondisi sosial saat dirinya hidup. Khususnya terhadap posisi perempuan dalam struktur sosial masyarakat kala itu.
Namun, isi buku tersebut sempat diragukan kebenarannya oleh para sejarawan. Sebab, tidak ada bukti bahwa seluruh surat yang ada di dalam buku tersebut adalah tulisan tangan R.A. Kartini. Meski begitu, bila kita membaca buku tersebut, akan mengerti bagaimana pemikiran Kartini terhadap masyarakat kala itu.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ucapkan Selamat Hari Kartini, Susi: Tidak Adalagi Diskriminasi Terhadap Wanita
2. Kartini Mahir Berbahasa Belanda
Fakta menarik Ibu kartini selanjutnya adalah beliau mahir berbahasa Belanda. Sebagai seorang anak bangsawan Jawa, Kartini mendapat pendidikan yang cukup.
Dari pendidikan itu, Kartini mendapat kesempatan untuk mempelajari bahasa Belanda. Kepiawaiannya berbahasa Belanda itulah yang membuat dirinya memiliki akses untuk berkomunikasi dengan berbagai elemen pemerintahan Belanda masa itu.
Bahkan, perempuan yang lahir pada 21 April 1879 tersebut mampu menuliskan permohonan beasiswa pendidikan kepada Pemerintah Belanda saat dirinya berusia 20 tahun.