Rahman Tolleng, aktivis sosialis, pernah melakukan kunjungan ke Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Rupanya, Sjahrir pernah datang ke daerah pesisir selatan ini.
"Di beberapa rumah gambar Sjarir masih terpampang meski yang masih hidup tinggal anak cucu para kader," kata Tolleng.
Satu diantara kader Sjahrir kini menghuni sebuah rumah mungil di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Prediksi Jadwal Kedatangan Jenazah Eril Mulai dari Datang ke Indonesia hingga Dimakamkan
Sang kader, Koeswari, 83 tahun, memajang lukisan cat air yang bergambar Sjahrir sedang berpose menghadap ke samping.
Ia tak pernah memindahkan lukisan itu sejak di pasang hampir setengah abad lalu Koeswari adalah kader generasi pertama Partai Sosialis Indonesia yang didirikan Sjahrir pada 1948. Ia masuk Dewan Pimpinan Partai yang dipimpin Sjahrir hasil Kongres 1955 bersama 50 orang lainnya.
"Mereka semua sudah meninggal," katanya dengan mata berkaca-kaca. Ia lalu menatap lukisan Sjahrir itu. Tepat dosisnya ada foto Koeswari bersama dua aktivis partai pada sekitar 1950.
Koeswari dulu buruh perkebunan kopi dan sawit di Dampit, Malang, Jawa Timur. Tidak pernah merasakan pendidikan formal. Ia belajar membaca dan menulis secara otodidak.
Baca Juga: Viral rekaman CCTV Minimarket di Jaktim Dirampok Menggunakan Senjata Api
Ia banyak bergaul dengan aktivis pemuda yang bergiat dalam pendidikan. Dari sini Koeswari mulai berkenalan dan berdiskusi dengan tokoh sosialis.