Network
PRIANGANTIMURNEWS - Belakangan ini ramai jadi gunjingan masyarakat ada oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya diduga suka mabuk.
Kondisi tentu sangat disesalkan, karena bisa mencoreng nama baik DPRD.
Untuk mengetahui kebenarannya Ketua Badan Kehormatan DPRD Nurul Awalin langsung memanggil yang bersangkutan. Ternyata tuduhan itu tidak benar.
Baca Juga: Luar Biasa, Ini Keutamaan Sholat Tarawih Malam Ke-11
"Setelah kita mendapatkan keterangan dari pengakuan dari yang bersangkutan tidak benar. Beliau mengaku punya penyakit susah tidur, makanya sebelum keluar rumah, mengkonsumsi obat tidur atas seijin dokter," katanya.
Dari pengakuannya kaya Nurul, dia sempat minum jamu. Saat di perjalanan sudah tidak kontrol mengantuk berat akhirnya menepi di seputaran Alun Alun Kota untuk beristirahat sejenak guna menghindari resiko kecelakaan dengan membuka kaca dan menyalakan musik agak keras ," kata BK H.Nurul Kamis 22 April 2021.
Dikatakan Nurul istirahat, ada yang membangunakan dan menyuruh keluar dari mobil.
Namun akibat pengaruh obat tidur dia gak berdaya. Hanya kendaraan digeledah oleh orang yang membangunkan itu. Hanya siapa identitasdinya, dia tidak tahu.
Baca Juga: Ridwan Kamil Gunakan Cara Unik Agar Imun Sang Istri Naik, Begini Tanggapan Netizen
Kalau dari pengakuannya tidak ada tanda-tanda dan bukti yang mengarah melakukan perbuatan melanggar moral atau terlibat penyakit masyarakat.
Tetapi pastinya minum jamu atau tidaknya karena tidak ada bukti.
"Saya hanya mengingatkan saja kedudukan yang diemban. Apa lagi Allah telah memberikan kita kedudukan terhormat menjadi anggota DPRD," kata Nurul.
Nurul menyebutkan, yang bersangkutan telah menyadari meski tidak melakukan salah, namun dengan kedudukan yang diembanya itu sudah menjadi sorotan masyarakat luas.
Baca Juga: Ridwan Kamil Gunakan Cara Unik Agar Imun Sang Istri Naik, Begini Tanggapan Netizen
Artinya beliau tidak akan mengulangi hal serupa yang dipandang kurang baik. BK pun secara formal sudah memberikan teguran berupa lisan dan di dokumenkan secara tertulis kepada yang bersangkutan agar tidak mengulangi hal serupa.
Ia mengimbau agar semua angota DPRD selalu hati hati karena semua anggota memiliki latar belakang yang berbeda. Jangan sampai bermasalah sehingga mendapat snaksi hukum atau pemecatan.
"Karena kalau sudah menjadi masalah baik BK atau pun yang lain gak bisa berdaya untuk menolong, salah ya tetap salah tidak bisa di rubah menjadi benar. Artinya sebelum terjadi hal yang fatal lebih baik mencegah sebelum terjadi terlebih dahulu," ujarnya. (Gibran)***
