Mistik Soeharto, dan Wangsit Pemimpin dari Gua Semar

- 24 Mei 2022, 16:27 WIB
Buku Dunia Batin 2 Macan Asia   Soeharto saat menjadi Tentara
Buku Dunia Batin 2 Macan Asia  Soeharto saat menjadi Tentara /

Di Gua itulah, Semar bersemedi abadi setelah pertapaan di berbagai tempat.

Menurut kepercayaan, urut-urutan pertapaan di tanah Jawa selalu berakhir di kawasan Dieng. Rusmanto tak langsung mengantar Soeharto bertapa.

Ia mendapat cerita yang lengkap tentang perjalanan tapa Soeharto dari pamannya, Darmaji, yang ketika itu menjadi juru kunci. Saat bertapa, Soeharto hanya ditemani oleh juru kunci Darmaji.

Para pengawalnya menunggu pada jarak yang agak jauh. Sebelum bertapa, Soeharto harus melakukan bimolukar atau mandi lulur untuk menghilangkan nafsu angkara murka.

Dari Gua Semar, Soeharto mandi di Telaga Warna, telaga yang melambangkan empat nafsu yang harus dikendalikan yaitu lawamah, amarah, sufiyah, dan Mutmainah.

Pengendalian nafsu itu dilakukan di Gua Jaran, gua yang terletak di sebelah Utara Gua Semar. Di sebut jaran (kuda) karena gua itu, menurut cerita leluhur di Dieng, awalnya adalah jaran milik Resi Kendali Seto yang bertujuan mengendalikan nafsu manusia yang ada di aliran hitam dan putih.

Selanjutnya, adalah Gua Sumur yang memiliki sumber air yang tingginya stabil. dari penghuni Gua Sumur, Soeharto mendapat petunjuk, jangan ragu untuk pasrah kepada sang kuasa agar selalu di lindungi atau disembuhkan dari berbagai penyakit.

Soeharto menutup perjalanan tapanya di kawah si Kijang, simbol hewan yang bisa dijadikan contoh bagi manusia atas kepintaran dan rendah hatinya.

Selanjutnya, ke kawah Sileri, kawah yang mengajarkan agar orang hidup untuk tidak melanggar empat wewelar (aturan), yakni aturan keluarga, masyarakat, negara, dan Tuhan. Kemudian, dua tahap selanjutnya adalah menuju Sumur Jolotundo dan kawah Condrodimuko.****

 

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Buku Dunia Batin 2 Macan Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah