Laporan Bunuh Diri Tentara Zionis Israel Meningkat! Stress Akibat Wajib Militer

1 September 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi Laporan gangguan kesehatan mental Tentara Zionis Israel bertambah. Mereka mengalami trauma, stress, gila dan beberapa bunuh diri akibat ulah yang dilakukannya terhadap warga Palestina. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Mantan Tentara Zionis Israel dilaporkan mengalami gangguan kesehatan mental stress dan gila pasca Wajib Militer yang dilakukannya.

Kesaksian yang mengejutkan tersebut disampaikan selama sidang darurat di Knesset Israel pada Selasa, 8 Agustus 2023 lalu.

Sidang yang digelar untuk menangani permasalahan keluarga dan tentara Israel yang mengalami stress akibat trauma perang tersebut berubah menjadi mencekam.

Baca Juga: 172 Warga Palestina Dibunuh Israel Sejak Awal 2023, Salib Angka Kematian Tahun 2022

Setelah beberapa anak korban secara histeris menyampaikan betapa mengerikannya kondisi kesehatan mental ayah mereka yang terganggu.

Laporan percobaan bunuh diri tersebut datang dari mantan Tentara Zionis yang mengikuti Wajib militer di Jalur Gaza pada tahun 2014 silam.

Salah satu anak korban, menyampaikan betapa memprihatinkan kondisi sang ayah yang menjadi gila karena dulu mengikuti wajib militer di Jalur Gaza.

Baca Juga: Pertemuan Negara Eropa dan Arab: Serukan Deskalasi Pasca Serangan Israel di Jalur Gaza

"Saya Dani Eyalon, Putra dari Ronen Eyalon. Ayahku telah terbaring stress selama sebulan dalam kondisi berbahaya," ungkap Dani

"Kenapa? Dia berusaha bunuh diri setidaknya sudah sampai 10 kali dan bahkan 11 kali. Saya selalu hadir untuknya, sepanjang waktu," tambahnya.

"Saya melihat dengan mata saya sendiri. Saya tidak bisa tidur sepanjang malam. Kalian ingin bukti? Saya memiliki videonya,"

Baca Juga: Dampak Serangan Balasan Israel di Gaza, Infrastruktur Penting Rusak

"Dimana dirinya selalu ingin gantung diri di Depan Kantor Rehabilitas Prajurit. Agar kalian tahu, dirinya memiliki trauma dalam perang!" tegasnya.

"Mengapa saya harus melihat penderitaannya? Berdinas di Perbatasan Gaza, Saya menerima panggilan dari orang terdekatnya," tugasnya

"Mengapa keluarga kami tidak menerima perawatan?" tanyanya.

Baca Juga: Israel Serang Gaza, 10 Orang Tewas Termasuk Pemimpin Kelompok Militan dan 75 Terluka

Laporan yang sama tersebut datang berangsur-angsur dari anak-anak atau keluarga korban. Bahkan beberapa diantaranya berhasil bunuh diri.

Rata-rata korban yang mengalami gangguan kesehatan mental tersebut adalah Tentara Zionis Israel yang ikut perang di Jalur Gaza pada tahun 2014.

Mereka telah membunuh sebagian besar prajurit Palestina. Bahkan warga lansia, anak-anak, dan bahkan wanita yang tak bersalah.

Baca Juga: Tuntutan Israel Terhadap Rekonstruksi Gaza

Bagaikan sebuah azab, tekanan batin dirasakan oleh tentara yang melakukan invasi dan pembunuhan massal tersebut. Mereka berakhir stress dan gila.

Akibat banyaknya laporan kesehatan mental tentara zionis Israel, Kementerian Pertahanan Israel membentuk tim khusus untuk menangani laporan bunuh diri akibat stres dan trauma.

Israel kini telah mengecualikan wajib militer bagi mereka yang terkena kesehatan mental, medis termasuk keberatan agama.

Baca Juga: Menlu Mesir Meminta Israel untuk Memberlakukan Gencatan Senjata secara Permanen di Gaza

Tetapi tidak bagi mereka yang menolak wajib militer karena alasan hati nurani terhadap warga Palestina.

Itu adalah alasan mengapa warga Israel terpecah, khususnya adalah permasalahan tentang pengabdian terhadap apa yang mereka sebut sebuah negara.

Bahkan para pemuda Israel secara terang-terangan mencoba menghindar dan menolak ikut serta dalam wajib militer  yang diselenggarakan oleh Pemerintah Israel.

Baca Juga: Penyerbuan Kota Jenin! Helikopter Israel Diluncurkan, 4 Warga Palestina Meninggal

“Kita harus menghentikan perombakan hukum dan kita harus berhenti mengambil bagian dalam militer yang melayani permukiman dan pendudukan,” ujar remaja Israel berusia 17 tahun.

“Kami memutuskan untuk menggunakan kekuatan kami, sebagai orang yang ditunjuk untuk dinas militer, untuk memprotes dan mengatakan kami tidak akan melaksanakan wajib militer!” dikutip oleh Times of Israel.

Media Israel tidak memberitakan secara resmi berapa banyak tentara zionis yang terkena kasus gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Palestina Peringatkan Dunia Ancaman Perang Agama, Pasca Kehadiran Menhan Israel Memaksa Masuk ke Al Aqsa

Akan tetapi, kasus tersebut menjadi sangat serius karena mampu memecah belah kelompok penjajah warga Palestina tersebut. Salah satunya menyebabkan protes besar akhir-akhir ini di Israel.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler