Kehidupannya Bak di Neraka! Warga Gaza Antre Demi Secuil Roti

9 November 2023, 15:00 WIB
Seorang anak perempuan terlihat di sebuah kamp yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan/ANTARA/Xinhua /

PRIANGANTIMURNEWS - Berita ini membawa kita ke pemandangan yang menyayat hati di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas.

Diberitakan, pada Selasa 7 November 2023 serangan udara Israel di tempat penampungan juga rumah sakit di Kota Gaza dan bagian utara kota membuat hidup penduduk Palestina yang mengungsi dan terluka menjadi bak di neraka.

Wahid Al-Munirawi, seorang ahli radiologi, terkejut ketika serangan melanda penampungan di kamp Jabaliya, tempat tinggal keluarganya.

Baca Juga: Simbol Perlawanan Palestina, Semangka Memiliki Lima Manfaat Bagi Kesehatan

Meskipun istri dan anak-anaknya selamat, namun orang-orang di sekitarnya menjadi korban pengeboman dan pengepungan yang tidak berkesudahan.

Kondisi semakin memburuk dengan kelangkaan makanan, air yang tidak layak minum, serangan terus menerus pada sumber energi.

Tempat-tempat akuarium hancur, hanya menyisakan sedikit tempat untuk warga mengungsi. Layanan medis juga terancam karena kekurangan pasokan energi.

Pada Sabtu 4 November 2023, serangan yang ditujukan ke sekolah Al-Fakhour, menyebabkan 15 orang penduduk Palestina meninggal dan 74 lainnya luka-luka.

Baca Juga: Empat Pejuang Palestina di Tepi Barat Tewas Dibantai Israel

Sebelumnya pada Kamis 2 November 2023, tentara Israel mengepung Kota Gaza dan kamp Jabaliya, hal itu menciptakan kondisi neraka bagi pengungsi Palestina.

Dalam sebulan, jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza mencapai 10.328 orang, termasuk ribuan anak-anak, wanita, dan lansia.

Sementara itu, pihak Israel juga mengalami sejumlah korban dengan lebih dari 1.400 orang tewas dan ribuan luka-luka.

Israel memberlakukan hukuman dengan memenggal suplai sumber energi, listrik, makanan, dan udara ke Gaza sebagai respons terhadap serangan Hamas.

Baca Juga: Kronologi Anak Kecil Ketakutan Melihat Temannya Terkena Ledakan Bom Israel: Kepalanya Meledak, Otaknya Keluar

Warga Gaza sangat mengalami kesulitan mencari makanan dan air, sementara distribusi makanan dan suplai peralatan medis terganggu di bagian selatan Gaza.

Upaya Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk membatasi distribusi tepung terigu dan menjualnya dengan harga lebih murah memberikan sedikit bantuan, tetapi keadaan tetap sulit.

Warga Gaza seperti Waleed Mahanna diketahui harus mengantri berjam-jam hanya untuk mendapatkan sepotong roti, menggambarkan situasi yang tidak manusiawi.***






Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler