Ditengah Laporan Lonjakan Besar Kasus COVID, Pemerintah China Hentikan Penerbitan Data Harian

- 26 Desember 2022, 19:14 WIB
Ilustrasi aksi protes warga china
Ilustrasi aksi protes warga china /Pixel/

Baca Juga: Inilah Kelebihan Memakai iPhone yang Tidak Bisa Dilakukan HP Android

Bahkan terlepas dari kasus lonjakan Covid 19, China menangguhkan sebagian besar tempat pengujian publik. Itu berarti sudah sangat jelas tidak ada ukuran publik yang akurat tentang skala infeksi di seluruh Negeri itu.

Sebelum empat hari menjelang keputusan Komisi Kesehatan dalam pengumuman laporan nol kasus kematian akibat COVID serta mengakhiri publikasi data, mereka mengecualikan penghitungan data kematian orang yant terinfeksi COVID tetapi memiliki penyakit lain atau kondisi kesehatan yang buruk.

Pekan sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa China kemungkinan jatuh melewati kurva dalam pelaporan data, serta menawarkan bantuan untuk mengumpulkan informasi.

"Di Cina, yang dilaporkan adalah jumlah kasus yang relatif rendah di ICU, tetapi secara anekdot ICU sedang penuh," ungkap Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan.

Baca Juga: Latto-Latto atau Nok-Nak yang Viral, Sempat Dilarang di Amerika dan Dibenci di Mesir

Bahkan Airfinity, lembaga kesehatan data firma di Inggris menganalisa bahwa minggu lalu angka COVID yang sebenarnya muncul di China adalah 1 juta infeksi dan 5.000 kematian setiap hari.

Pada hari Jumat, seorang pejabat kesehatan di Qingdao di provinsi Shandong timur China mengatakan kota itu melihat sekitar 500.000 kasus COVID baru setiap hari.

Laporan itu dibagikan oleh outlet berita, tetapi kemudian tampaknya telah diedit untuk menghapus angkanya. Dilaporkan pula bahwa ada lonjakan kebutuhan akan krematorium.

Diketahui bahwa setelah pedoman baru akhirnya dirilis Komisi Kesehatan Nasional China pada tanggal 7 Desember lalu. Frekuensi dan ruang lingkup pengujian PCR telah dikurang.

Halaman:

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: www.npr.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah