PRIANGANTIMURNEWS - Amerika Serikat (AS) dan Inggris bertanggung jawab atas pengeboman yang terjadi di Yaman pada Jumat, 12 Januari 2023.
Serangan balasan yang mengacu pada penyitaan dan penyerangan kapal-kapal di Laut Merah yang berhaluan menuju atau milik Israel oleh kelompok Houthi.
Berakar pada aksi konkrit Yaman yang berdiri atas solidaritas dengan Palestina, yang sedang mengalami Genosida oleh Israel.
Baca Juga: Pejuang Hamas yang Syahid saat Sujud, Buat Warga Palestina Semakin Teguh
Ledakan besar itu berasal dari pesawat jet tempur koalisi AS-Inggris, yang menargetkan lima provinsi Yaman yang dikuasai kelompok Houthi.
Yaman adalah salah satu negara termiskin di Dunia. Namun mereka berani menekan Israel untuk menghentikan genosida di Gaza.
Pendiri Israel dan negara yang bertanggung jawab atas genosida di Palestina tampak telah melakukan segala cara untuk melindungi dan membela sekutunya dari berbagai tekanan.
Setidaknya 10 negara terlibat dalam serangan di Yaman. Termasuk Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan, Inggris, dan AS.
Baca Juga: Palestina Bergema di Tanah Yaman, Koalisi AS di Laut Merah Rapuh
“Serangan presisi dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi," ungkap pernyataan koalisi 10 negara.
"(mereka) untuk mengancam perdagangan global dan kehidupan pelaut internasional di salah satu jalur perairan paling penting di dunia,” sambungnya.
“Lebih dari dua lusin serangan Houthi terhadap kapal komersial sejak pertengahan November merupakan tantangan internasional," dalih koalisi
"Tindakan hari ini menunjukkan komitmen bersama terhadap kebebasan navigasi, perdagangan internasional, dan membela kehidupan pelaut dari serangan ilegal dan tidak dapat dibenarkan,” tambahnya.
Baca Juga: Voting Suara Resolusi Gaza Kembali Tertunda, Laut Merah akan Menjadi Medan Perang!
Presiden AS Joe Biden juga mengatakan pernyataan pada hari Jumat, 12 Januari 2024 bahwa dirinya memerintahkan serangan tersebut.
“Itu sebagai tanggapan langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah,” ujar Biden
Jalur perdagangan Laut Merah telah menyumbang 70 persen impor Israel, dan 98 persen perdagangan luar negeri itu melewati Laut Merah dan Mediterania.
Perdagangan melalui Laut Merah juga menyumbang 34,6 persen terhadap perekonomian Israel, menurut Kementerian Keuangan Israel.
Baca Juga: Israel Bunuh Fotografer Al Jazeera, Korban Jurnalis Terbesar adalah di Gaza
Ada pun Houthi menegaskan bahwa penyerangan sejak 19 November yang dilakukan hanya mengincar kapal-kapal berhaluan Israel.
Maka penyerangan yang dilakukan 10 negara koalisi terhadap Yaman dan Houthi adalah bukti mereka mendukung dan bertanggung jawab atas Genosida di Palestina.
HOUTHI TAK AKAN BERHENTI
Mahdi al-Mashat, Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi mengatakan bahwa agresi militer yang diawali dan dilakukan AS-Inggris akan dibayar mahal oleh mereka.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina Akan Digelar di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya,Catat Waktunya!
Kelompok Houthi mengatakan pada hari yang sama bahwa mereka akan terus menargetkan kapal-kapal Israel dan Kapal yang memiliki kepentingan dengan Israel
Meskipun serangan udara AS-Inggris terhadap kelompok tersebut semakin meluas, kutip dari kantor berita Saba Yaman.
“Agresi Amerika-Zionis dan Inggris terhadap Yaman adalah agresi kriminal yang brutal dan tidak dapat dibenarkan," tegasnya.
"Ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua undang-undang, dan mereka akan menanggung akibatnya yang besar,” tambahnya.
Baca Juga: Fatwa MUI Terkait Status Hukum Dukungan Perjuangan Palestina, Ini Penjelasanya!
“(Komitmen) Kami mencegah kapal-kapal Israel atau mereka yang menuju ke wilayah pendudukan Palestina, terlepas dari agresi Zionis Amerika dan Inggris terhadap rakyat Yaman,” pungkasnya.
“Darah Yaman sangat berharga dan balas dendam kami tidak akan pernah berhenti,” ungkap Mashat.
"AS dan Inggris tidak akan (bisa) menghalangi Yaman dari posisinya dalam mendukung Palestina!” tegasnya.
5 Provinsi Dibom AS-Inggris
Baca Juga: Suporter Tidak Boleh Bawa Simbol Palestina Ataupun Israel, di Piala Dunia U-17
Sanaa
Koalisi Amerika menargetkan pangkalan udara Al-Dailami yang dikuasai Houthi dengan beberapa serangan.
Pangkalan Udara Al-Dailami berafiliasi dengan Angkatan Udara Houthi. Terletak 15 kilometer (9,3 mil) utara kota Sanaa. Di sebelah Bandara Internasional Sanaa, bandara terbesar di Yaman.
Pangkalan udara strategis ini sebelumnya telah menjadi sasaran serangan hebat dalam beberapa tahun terakhir oleh koalisi Arab Saudi.
Baca Juga: TNI Siap Kerahkan Bantu Korban di Palestina Jalur Gaza
Hodeidah
Koalisi Amerika menargetkan bandara pesisir Kegubernuran Hodeidah yang tidak aktif selama bertahun-tahun akibat perang.
Koalisi juga menargetkan situs lain di Distrik Zabid di provinsi tersebut yang memiliki banyak situs arkeologi.
Hodeidah dengan tiga pelabuhannya termasuk pelabuhan aktif terbesar di Yaman saat itu, dianggap sebagai salah satu provinsi terpenting di Yaman.
Baca Juga: Takut Diakses Pemerintah China, Amerika Serikat Berusaha Blokir TikTok dengan Membuat RUU
Kelompok Houthi sebelumnya dituduh menggunakan pelabuhan Hodeidah untuk tujuan militer, dan untuk melakukan operasi militer di Laut Merah.
Saada
Kegubernuran Saada menjadi sasaran beberapa serangan yang dilancarkan oleh koalisi Amerika saat fajar pada hari Jumat, di berbagai wilayah.
Laporan tersebut menurut saluran satelit Al-Masirah milik Houthi. Kegubernuran Saada adalah benteng utama kelompok Houthi. Terletak di perbatasan Yaman dengan Kerajaan Arab Saudi
Situs paling menonjol yang menjadi sasaran di lokasi tersebut adalah Kamp Kahlan, di sebelah timur kota Saada, dan Jabal as-Sama, di sebelah barat kota Saada.
Selain melancarkan serangan di daerah Tokhiya di Distrik Majz di gubernuran tersebut.
Taiz
Koalisi AS juga melancarkan beberapa serangan terhadap tempat-tempat yang dikuasai Houthi di Kegubernuran Taiz.
Kamp Brigade ke-22 di Distrik Taiziyah di Taiz juga menjadi sasaran AS. Pemerintah Yaman dan kelompok Houthi berbagi kendali atas distrik di Kegubernuran Taiz.
Serangan tersebut menargetkan Bandara Internasional Taiz, yang tidak berfungsi selama bertahun-tahun akibat kerusakan besar yang dialaminya selama perang.
Baca Juga: Miris! Legalisasi Ganja di Amerika Serikat, 7 Ribu Balita Terkena Dampak
Hajjah
Bandara Hajjah, yang terletak di Distrik Abs di provinsi tersebut sebagian besar berada di bawah kendali Houthi. Juga menjadi sasaran serangan AS-Inggris.
Kegubernuran ini memiliki beberapa wilayah pegunungan, dan dihubungkan melalui perbatasan darat dengan Kerajaan Arab Saudi.
Meski tidak beroperasi, gubernuran ini juga memiliki pelabuhan laut Midi dan pelabuhan darat Haradh.
Dampak Serangan
Baca Juga: Latto-Latto atau Nok-Nak yang Viral, Sempat Dilarang di Amerika dan Dibenci di Mesir
Kelompok Houthi mengumumkan pada hari Jumat bahwa serangan AS-Inggris telah mengakibatkan terbunuhnya lima pejuang mereka dan enam lainnya terluka, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dampak lain menunjukkan peningkatan ketegangan di timur tengah dengan negara-negara Barat yang terlibat mendukung Israel.
Iran yang merupakan pendukung Houthi, mengutuk keras serangan yang dilakukan AS-Inggris dan 10 negara koalisi.
Pernyataan mengutuk itu keluar dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani.
"Jelas merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman, dan pelanggaran hukum dan peraturan internasional," tegas Kanani.
"Tidak akan menghasilkan apa-apa selain memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan kasana. Iran mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan mencegah penyebaran perang," tegasnya.***