Mahkamah Internasional Segera Putuskan Kasus Genosida Israel: Menlu Retno Pilih Walk Out

- 26 Januari 2024, 07:26 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan tentang Israel dalam debat terbuka di New York, AS, pada Selasa, 23 Januari 2024.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan tentang Israel dalam debat terbuka di New York, AS, pada Selasa, 23 Januari 2024. /Antaranews/

PRIANGANTIMURNEWS - Mahkamah Internasional (ICJ) akan segera mengumumkan keputusannya terhadap kasus Genosida Israel hari ini, 26 Januari 2024 pukul 12:00 GMT.

Kasus yang digugat oleh Afrika Selatan itu adalah kejahatan terbesar dalam sejarah peradaban modern. Terhadap Genosida di Jalur Gaza, Palestina dengan korban yang telah mencapai 26.000 orang.

Para hakim yang berjumlah 17 pada hari ini hanya akan mengumumkan hasil keputusan hasil sidang apakah tuntutan Afrika Selatan diterima, diterima sebagian, tidak diterima atau dibuang.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Umat Diperkenalkan Pada Anak Indonesia di 100 Hari Mengenang Genosida Gaza Palestina

Jika diterima atau diterima sebagian, maka sudah termasuk pengumuman 'tindakan sementara atau darurat' yang harus diambil Dunia terhadap Gaza, Palestina.

Serta ICJ, tidak akan membahas pertanyaan inti tentang alasan inti apakah Israel melakukan Genosida di Gaza atau tidak.

Para ahli mengatakan keputusan mengenai kasus ini secara keseluruhan akan memakan waktu hingga tiga atau empat tahun.

Serta hasil keputusan keseluruhan nanti, akan sangat menentukan kebenaran Israel melakukan genosida atau tidak di mata Dunia.

Baca Juga: 1.600 Tentara Israel Jadi Gila akibat Trauma Pasca Perang, Houthi Picu Inflasi untuk Barat

Meski demikian keputusan ICJ hari ini tetap akan berdampak secara signifikan terhadap kondisi perang dan risiko besarnya terhadap Palestina dan Israel.

Juga pihak lain yang terlibat secara tak langsung dalam Perang yang mulai berkecamuk di Timur Tengah.

Termasuk juga dampak terhadap Afrika Selatan sendiri yang terlibat sebagai penuntut di Mahkamah Internasional.

Terdapat empat scenario hasil keputusan yang kemungkinan akan putuskan oleh Mahkamah Internasional terhadap kasus Genosida Israel, sebagai berikut:

Baca Juga: 15.000 Bayi Palestina akan Lahir di Gaza saat Genosida Israel: Rata-Rata Kembar!

Skenario 1: point tindakan sementara semuanya dikabulkan.

Beberapa dari sembilan tindakan yang diminta oleh Afrika Selatan diantaranya adalah: Penangguhan penyelidikan operasi militer Israel di Gaza.

Tidak ada lagi eskalasi operasi militer yang dilakukan dan Israel harus menghentikan operasinya di Gaza melawan Pejuang Palestina.

Israel harus mengizinkan pengiriman bantuan. Mempermudah akses terhadap makanan, air, bahan bakar, tempat tinggal, kebersihan dan sanitasi yang memadai.

Baca Juga: Afrika Selatan VS Israel: Pertarungan Besar Lain di Mahkamah Internasional Untuk HAM di Gaza

Israel harus mencegah kehancuran kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza, dan bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang dibuat.

Tidak ada pemusnahan bukti yang relevan oleh Israel dengan tuduhan genosida yang diajukan Afrika Selatan. Termasuk pencegahan misi pencarian fakta, dan pembunuhan Jurnalis.

Skenario 2: beberapa point disetujui.

ICJ dapat mengabulkan beberapa tindakan sementara namun tidak semuanya, misalnya menyerukan bantuan kemanusiaan untuk dikirim.

Skenario 3: tidak ada tindakan sementara yang diberikan atau tindakan baru yang diperintahkan oleh ICJ.

Baca Juga: Lautan Aksi Palestina Banjiri Dunia: Muslim, Kristen Hingga Yahudi Kecam Genosida Israel

ICJ dapat menolak tindakan yang diusulkan oleh Afrika Selatan, tetapi ICJ dapat menyarankan tindakan baru yang bisa diajukan Afrika Selatan atau negara lain.

Skenario 4: kasus dibuang.

Secara tegas, sikap tersebut ICJ menolak kasus tersebut tanpa adanya tindakan sementara dan solusi untuk kasus tersebut.

INDONESIA MENGECAM

Israel baru-baru ini telah melakukan serangan artileri terhadap pusat pelatihan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Khan Younis, selatan Jalur Gaza dan membuat sembilan pengungsi meninggal.

Baca Juga: 2670 Rakyat Palestina Meninggal dalam Serangan Israel, Genosida Paling Mengerikan!

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap fasilitas Dunia yang digunakan oleh pengungsi Palestina dengan alasan apapun.

Pernyataan Kemenlu tersebut ditulis dalam media sosial X pada Rabu, 24 Januari 2024 lalu.

“Serangan tersebut menambah daftar pelanggaran yang terus dilakukan Israel terhadap hukum internasional,” tulis Kemenlu.

Dalam momen yang berbeda, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi dan pejabat Kemenlu lainnya dalam debat terbuka di Dewan Keamanan PBB berlokasi di New York, Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Peringatan Genosida Srebrenica: Pembantaian Muslim dan Janji PBB yang Dipertanyakan

Juga mengungkapkan ekspresi kesalnya terhadap dengan cara 'walk out' atau keluar dari ruangan debat ketika perwakilan Israel naik ke podium dan melakukan pembelaan palsu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Lalu Muhammad Iqbal melalui pada Kamis, 24 Januari 2023.

“Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar ruangan saat wakil tetap Israel menyampaikan pernyataannya,” ungkap Iqbal.

Baca Juga: Netanyahu Diminta Mundur! Penduduk Serukan Pemilu Baru untuk Singkirkan PM Israel

Walk out yang dilakukan adalah sebagai balasan terhadap Duta Besar (Dubes) Israel yang juga sengaja tidak ada di ruangan saat delegasi Indonesia dan negara lain menyampaikan pertanyaannya.

“Sebaliknya, delegasi Indonesia dan sejumlah negara OKI juga tidak berada di ruangan saat watap Israel menyampaikan pernyataan,” paparnya.

Debat di Dewan Keamanan PBB tersebut diselenggarakan pada Selasa, 23 Januari 2024. Dengan tegas Retno menyampaikan bahwa Indonesia akan selalu mendukung penuh Kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Afrika Selatan Laporkan Genosida Gaza ke Mahkamah Internasional, Israel: Pencemaran Nama Baik!

"Tanggal 18 Januari lalu, PM Netanyahu menyatakan secara terbuka Israel tak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri," kata Retno.

"Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasi tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta Dunia," paparnya.

"Saya di sini untuk ketiga kalinya dalam 3 bulan. Untuk menegaskan kembali komitmen teguh Indonesia untuk membela Palestina," ungkapnya.

Baca Juga: Veto Gencatan Senjata Palestina-Israel: AS Ramai-Ramai Dikecam Dunia

"Menyatakan bahwa Indonesia tak akan berhenti hingga kita melihat kembalinya keadilan dan martabat rakyat Palestin" tambahnya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x