KBM Tatap Muka Masa Transisi AKB di Pangandaran Sudah Berjalan Sejak 3 Bulan Lalu

- 27 November 2020, 10:07 WIB
Petugas SDN 2 Pananjung Pangandaran tengah melakukan pemeriksaan suhu badan kepada salahsatu murid yang hendak masuk ke gedung sekolah, Jumat, 27 November 2020.
Petugas SDN 2 Pananjung Pangandaran tengah melakukan pemeriksaan suhu badan kepada salahsatu murid yang hendak masuk ke gedung sekolah, Jumat, 27 November 2020. /priangantimurnews/AGUS./

Tidak mudah, menurut Dodi, ada beberapa poin yang harus ditempuh sebelum KBM tatap muka dilakukan yaitu selain menyiapkan fasilitas untuk penanganan Covid-19, juga mempersiapkan daftar kesiapan dari dapodik, ijin orangtua serta hasil verifikasi Gugus Tugas berdasarkan daftar.

"Kami juga telah melakukan sampling swab secara acak kepada 50 guru dan 50 pelajar sebelum KBM tatap muka di mulai. Alhamdulillah sampai selama kurang lebih tiga bulan berjalan belum terjadi klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah," ujarnya.

Lalu Sekretaris Dinas Dikpora Kab Pangandaran Agus Nurdin menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan evaluasi dengan pengambilan sampling swab yang kedua secara acak kepada guru dan pelajar.

"KBM tatap muka kan sudah berjalan hampir tiga bulan, maka kami perlu melakukan evaluasi dengan pengambilan sampling swab bagi guru dan pelajar," kata Agus.

Saat ditanya soal adanya kemungkinan virus Covid-19 menimpa kepada salahsatu guru atau pelajar menurut Agus, pihaknya telah bekerjasama dengan melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Desa maupun Kecamatan.

"Contoh apabila ada kasus di salahsatu desa, seluruh sekolah yang ada di desa tersebut kami kembalikan ke sistem belajar dari rumah seperti semula sampai mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas untuk dimulainya KBM tatap muka kembali," ujarnya.

Berdasarkan data sebaran Covid-19 Kab Pangandaran, desa yang berada di zona merah terdapat beberapa sekolah yang diliburkan dan melakukan proses belajar dari rumah yaitu di Parigi ada 3 SD, Desa Cibenda 5 SD, Sidamulih 3 SD, Cigugur 6 SD dan 1 SMP, Pangandaran ada 9 SD.

"Sekolah yang masih diberlakukan BDR (belajar dari rumah,Red) tersebut menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 untuk kembali ke KBM tatap muka," ujarnya.

Ditempat terpisah Pjs. Bupati Pangandaran Dani Ramdhan membenarkan, dengan pandemi Covid-19 ini bukan hanya kesehatan dan ekonomi saja yang menjadi korban, tetapi untuk pendidikan pun menjadi korban.

Namun dengan upaya pemerintah daerah untuk membangkitkan kembali pendidikan di Pangandaran kata Dani, sejak tiga bulan kebelakang sampai sekarang KBM tatap muka di Pangandaran masih berlangsung.

Halaman:

Editor: Agus Kusnanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah