300 Hektare Tanaman Padi Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

- 7 Januari 2021, 08:55 WIB
Tanaman padi di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka terendam banjir akibat luapan air Sungai Cibuaya, Rabu (6/1/2021).   
Tanaman padi di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka terendam banjir akibat luapan air Sungai Cibuaya, Rabu (6/1/2021).   /Tati Purnawati/Pikiran Rakyat/

 

PRIANGANTIMUR NEWS - Luapan air sungai Cibuaya merendam sekitar 300 hektare tanaman padi di tujuh desa di Kecamatan Jatitujuh , Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Rabu 6 Desember 2021.

Air setinggi satu meter tersebut merendam tanaman padi milik petani setempat.

Jika terlalu lama teredam para petani khawatir tanaman padi yang baru berusia satu bulan ini akan membusuk atau rusak dan tak bisa tumbuh dengan sempurna, hingga berdampak gagal panen.

Baca Juga: Tiga Orang Tewas Terpanggang Api, Satu di Antaranya Anak Balita

Di beberapa wilayah ketinggian air hingga Rabu (6/1/2021) masih setinggi kurang lebih 50 cm.

Di tempat lainnya seperti Panyingkiran sudah mulai berkurang tinggal sekitar 40 cm. Namun jika hujan deras kembali turun dan wilayah hulu banjir maka sungai Cibuaya kembali meluap maka ketinggian air kembali bertambah.

Yahya petani di Desa Panyingkiran Kecamatan Jatitujuh mengungkapkan, areal sawah di wilayahnya yang terendam banjir dari Sungai Cibuaya diperkirakan mencapai 3 hektaran saja. Namun desa tetangganya seperti Biyawak dan Jatiraga mencapai puluhan hektare karena posisi sawah lebih rendah.

Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Akan Melalukan Pembatasan Pergerakan 11-25 Januari 2021

Dikutip Priangantimur news dari Pikiran Rakyat, Kepala Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh Carsidik mengungkapkan, areal sawah yang terendam di wilayahnya mencapai kurang lebih 30 hektare, berada di Blok Kilang Maong, Bang Tangkal dan Blok Bedug, dengan usia tanam rata-rata satu bulan lebih.

“Sungai Cibuaya meluap sejak Minggu malam, sebagian areal sawah tanamannya mulai nampak seiring surutnya air sungai. Namun jika hujan deras kembali turun kemungkinan sungai kembali meluap ketinggian air akan bertambah kembali,” ungkap Carsidi.

Dandim 0617 Majalengka Let Kol Inf AndiS Suswanto, Rabu (6/1/2021) saat meninjau lokasi sawah yang terendam banjir mengungkapkan, sawah yang terendam banjir mencapai kurang lebih 300 hektare.

Baca Juga: Fakultas Keperawatan Unpad Selenggarakan Praktikum Lapangan Keperawatan Medikal Bedah Secara Daring

Itu terjadi di Desa Jatitujuh seluas 20 hektare, Jatitengah 26 ha, Jatiraga 30 ha, Desa Sumber Kulon 30 hektar, Desa Sumber Wetan 45 hektar, Biawak 30 ha dan serta Desa Panyingkiran 2 hektar.

“Intensitas hujan belakangan ini sangat tinggi, sementara sungai Cibuaya tak mampu menampung aliran air akibat sudah terjadi pendangkalan sejak lama. Dampaknya air meluap menggenangi sawah petani,” ungkap Andik.

Jika banjir terus melanda maka diprediksi para petani akan mengalami gagal panen. Upaya untuk mengatasi banjir yang terjadi adalah dilakukannya normalisasi sungai Cibuaya. Endapan lumpur di buang serta memperlebar alur sungai dan air yang melimpah di Cibuaya langsung dialirkan ke Cimanuk.

Baca Juga: Jokowi Minta Protokol Kesehatan Kembali Diperketat

"Pemantauan banjir kita lakukan mencegah adanya korban, memonitor potensi banjir atau tiba-tiba terjadi lagi. Kami menugaskan semua Babinsa agar selalu siap siaga turut memantau kondisi banjir maupun bencana lainnya, dan mengatasi persoalan jika memungkinkan bisa ditangani," ujar Dandim.***(Tati Purnawati)

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah