Network
PRIANGANTIMURNEWS- Perkara kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat ini terjadi di 18 Agustus 2021 silam yang telah menewaskan almarhumah Tuti dan juga Amalia.
Seharusnya pada bulan November 2021 sudah harus bisa terungkap karena bukti sudah cukup dan kuat. Tapi kita tidak mau mendahului penyidik katanya karena ini wewenang penyidik atau untuk mengungkapnya.
Sudah banyak sekali penjelasan penjelasannya lalu kalau kita menyikapi penjeelasan dari dokter Sumi Hastry yang begitu gamblang lalu apalagi kendala aparat kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat ini.
Baca Juga: Luhut: Tarif Masuk Candi Borobudur Belum Final
Sudah 10 bulan kurang lebih lamanya menyikapi perkembangan pemberitaan kasus subang yang merenggut ibu dan anak ini yang terjadi di tanggal 18 Agustus 2021 silam.
Masyarakat di Subang dan sekitarnya dan juga seluruh masyarakat Indonesia menyimak dalam perkembangan kasus ini sudah 10 bulan lamanya belum juga terungkap, ada apa sebenarnya. Masyarakat banyak yang bertanya seperti itu.
Kasus subang kemungkinan ini dipicu dari beberapa faktor banyak sekali faktor-faktor yang harus kita pelajari dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.
Pernyataan AKBP Sumarni Kapolres Subang bahwa diduga pelakunya sudah saling mengenal dengan korban, begitu juga pernyataan banyak dari para pakar.
Diduga pelakunya sudah saling mengenal dan masyarakat minta keadilan, di dalam penelitian bahwa para pakar tidak main-main dan para pakar ini tidak asal jeplak dalam menganalisanya karena para pakar sudah berpengalaman dibidangnya.
Mereka itu sudah ahli di dalam menganalisa sebuah kejadian atau karakteristik dari kasus tersebut, lalu apa penyebab terjadinya tindak kriminalitas sehingga terjadi pembusukan ibu dan anak di Subang Jawa Barat ini dan ini mungkin juga dipicu oleh motif-motif tertentu.
Baca Juga: Ini Kandungan dan Makna Surat Al -Baqarah
Banyak sekali keterangan-keterangan para pakar kemungkinan juga ada rasa iri terhadap orang lain sehingga memicu seseorang untuk melakukan tindakan kriminal pembunuhan mungkin juga memicu tindakan-tindakan yang lainnya.
Mungkin juga ada sikap sombong dari seseorang itu bisa juga dapat menyebabkan mereka berbuat yang sangat kriminalitas sangat brutal atau disebut juga psikopat seperti itu.
Hal ini juga bisa memicu tindakan kriminal sifat sombong dan lain sebagainya bisa juga ini menyebabkan pemicu tindakan kriminal pembunuhan mungkin juga di dalam kasus internal ini yang menurut pernyataan dari anak tertua korban adalah perbedaan pendapat juga bisa jadi dan mungkin tidak diikuti oleh rasa toleransi yang sangat tinggi yang sangat besar sehingga pemikirannya buntu.
Bisa juga ini memicu tindakan kriminalitas lalu ada juga yang memiliki pola pikir mungkin pikirannya kemana-mana atau pola pikir matrealistis bisa juga memicu kasus kriminal dan banyak lagi yang bisa memicu faktor-faktor kriminalitas mental akibat stress atau depresi.
Bisa juga dapat mengakibatkan orang tersebut melampiaskan kepada keluarga atau juga kepada orang lain berbuat kejahatan.
Banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang didapat, kenapa penjelasan seperti ini, kenapa penjelasan besoknya seperti ini, banyak sekali keterangan-keterangan yang tidak sinkron yang kita simak di dalam kasus ini berbuat kriminal bukan hanya berdampak pada korban-korban sudah meninggal namun juga ini berdampak kepada pelaku itu sendiri.
Baca Juga: Jadwal Sholat Hari ini Senin, 6 Juni 2022 untuk Kota Banjar dan Sekitarnya
Selain itu mungkin ini punya rasa malu dan ketat ketir selalu dibahas terus dalam kasus pemberitaan ini. Polisi sampai saat ini masih mengejar pelaku para bandit ini seumur hidupnya akan menanggung beban mental hati tak tenang karena dicap oleh masyarakat sebagai para bandit gila.
Para bandit di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini juga sebenarnya pelakunya sudah ketar-ketir sudah ketakutan akan tetapi mungkin kita tidak tahu dan banyak sekali yang diturunkan para dukun para supranatural mengatakan bahwa pelakunya adalah orang terdekat korban.
Sama penjelasan dari aparat kepolisian pun seperti itu mungkin pelaku tidak kenal sama aparat yang mereka ditakutin sama dosanya sendiri sama perbuatannya sendiri ingat tuhan maha tahu dan suatu saat akan dibukakan siapa pelaku di dalam kasus pembunuhan ini.
Suatu kesalahan tidak akan pernah bisa ditutup-tutupi selamanya, tidak ada kejahatan yang sempurna pelakunya diduga sudah saling mengenal.***
