KASUS SUBANG PALING HOT: Ternyata Saksi Dedi Berbohong Hanya Beralibi! Ini Faktanya!!

- 20 Juli 2022, 11:46 WIB
Ilustrasi Para Saksi Kasus Subang Yoris, Wahyu, Yosep dan Danu
Ilustrasi Para Saksi Kasus Subang Yoris, Wahyu, Yosep dan Danu /Tangkapan Layar Youtube Wahyu Seno/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Kasus Subang Jawa Barat yang memang sampai saat ini belum diketahui titik terangnya dan juga belum ada rilis siapa tersangka dalam meninggalnya pengelola dan juga bendahara di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baru-baru ini ada pernyataan dari saksi bernama Dedi yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya atau bisa dikatakan saksi bernama Dedi ini yang tidak lain mantan bendahara Yayasan berbohong atau beralibi.

Karena kita ketahui juga saksi Dedi ini orang dekat Yosep Hidayah maka kebenaran dari ucapan saksi Dedi ini harus dikonfrontir dengan saksi kepala Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional bernama Pak Wahyu.

Jika ucapan dari saksi Dedi ini tidak benar itu artinya mereka hanya menyudutkan Danu dan juga Yoris.

Baca Juga: Profil Brigjen Hendra Kurniawan Karopaminal Kasus Penembakan Brigadir J

Sebelumnya beredar pernyataan dari saksi bernama Dedi yang tidak lain adalah mantan bendahara di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dikelola oleh kedua almarhumah,

Saksi Dedi mengatakan bahwa kepala Sekolah bernama Wahyu pagi-pagi sekali sekira pukul enam di tanggal 18 Agustus setelah kejadian berjalan menggunakan kendaraannya untuk pergi ke Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Bahkan saksi Dedi mengatakan kepala sekolah Wahyu ini melintas melewati rumah tempat kejadian perkara dan juga mengatakan saat itu masih sepi.

Seharusnya kepala sekolah Wahyu ini ditanyakan Apakah saat ketika dia melintas rumah TKP melihat mobil Alphard yang menghadap ke depan atau juga melihat Pa Ujang Suparman yang tengah berada di tepi jalan untuk melakukan aktivitasnya,

Baca Juga: Kasus Subang Terbongkar: Pelaku Tau Betul Dan Berusaha Incar Yayasan?!!

Dan jika kepala sekolah Wahyu mengatakan masih sepi artinya sempat menoleh melihat halaman rumah TKP namun kepala sekolah Wahyu tidak pernah mengatakannya dan kita baru ini mendengarnya dari ucapan saksi bernama Dedi ini yang tiba-tiba muncul.

Apakah ini hanyalah hal bisa aja dari Pak Yosep Hidayah untuk menyudutkan saksi Danu dan Yoris yang kemungkinan juga Pak Yosep Hidayah ini tidak mau mengatakan secara langsung,

Dan selama kita memantau perkara ini Pak Yosep Hidayah tidak pernah mengatakan bahwa ada kecurigaan terhadap Yoris melainkan sebaliknya Yoris yang selalu menyudutkan Pak Yosep Hidayah.

Dan apakah juga karena saksi kepala Sekolah bernama Wahyu ini memang sudah menghilang atau bersembunyi dan tidak diketahui keberadaannya,

Baca Juga: RESMI! Jadwal Lengkap Persib Bandung Selama Lima Pekan Di Liga 1 2022

Sehingga saksi bernama Dedi ini berani mengatakan bahwa yang mengatakan hal tersebut adalah kepala sekolah bernama Wahyu dan kepala sekolah bernama Wahyu inilah yang bercerita kepada saksi Dedi,

Ini bisa saja kemungkinan benar bahwa Kepala Sekolah Wahyu ini sengaja menghilang agar tidak dipanggil kembali sebagai saksi dan kemungkinan juga bahwa saksi Wahyu ini ada yang memintanya atau menyuruh menghilang dan bersembunyi sampai perkara ini selesai,

Mengenai ucapan saksi bernama Dedi ini belum bisa dibenarkan sepenuhnya sebelum di convertir dan ditemukan secara langsung dengan kepala Sekolah Wahyu,

Dan juga untuk mengetahui siapa yang perintah kepala Sekolah Wahyu ini datang ke Yayasan Bina Prestasi Nasional di tanggal 18 Agustus.

Baca Juga: AFF Kembali Tersandung Kasus Pemalsuan Umur, Timnas Indonesia Semakin Mantap Gabung EAFF!!

Jika ada hal penting mengenai Yayasan Bina Prestasi Nasional maka pastilah ketua Yayasan bernama Yoris ini akan mengetahuinya.

Namun ketua Yayasan bernama Yoris Raja Amarullah belum pernah mengatakan bahwa kepala Sekolah Wahyu pagi itu tanggal 18 Agustus 2021 pergi menuju Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Bahkan yang kita ketahui bahwa Yoris sebagai ketua di Yayasan Bina Prestasi Nasional pagi itu di tanggal 18 Agustus 2021,

Pagi harinya setelah malam nahas itu terjadi tertidur pulas seperti hari libur dan seolah-olah tidak ada kegiatan apapun di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: RESMI! Jadwal Lengkap Persib Bandung Selama Lima Pekan Di Liga 1 2022

kepala Sekolah Wahyu ini memang harus menjelaskan secara detail Siapa yang memerintahnya untuk datang ke Yayasan Bina Prestasi Nasional pagi itu,

Dan pastilah juga kedua almarhumah ini akan tahu jika ada kegiatan di tanggal 18 Agustus di Yayasan Bina Prestasi Nasional dan juga kemungkinan sudah berkomunikasi melalui ponsel kepada kepala Sekolah Wahyu,

Yang artinya juga kedua almarhumah kemungkinan juga menghubungi kepala sekolah bernama Wahyu sebelumnya dan mereka berkomunikasi melalui ponsel,

Hanya saja semua ponsel kedua almarhumah ini hilang dan sampai saat ini tidak bisa ditemukan pastilah banyak bukti di dalam ponsel almarhuma Amalia Mustika Ratu ini yang bisa untuk mengungkap siapa pelakunya.

Sayang sekali ponsel itu belum bisa didapat oleh tim penyidik kepolisian daerah Subang Jawa Barat dan diantara Danu Yoris Pak Yosep Hidayah serta kepala sekolah bernama Wahyu dan juga istri Yoris Raja Amarullah,

Baca Juga: Kabar Gembira ANTV Siap Ambil Alih Hak Siar Liga 1! Ini Kronologinya..

Inilah yang sangat mengetahui dan mungkin sengaja beralibi untuk menutup-nutupi agar kasus ini sulit terungkap dan tidak bisa terungkap.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: YouTube Wahyu sEno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x