BAGAIMANA MENGETAHUI Orang Terserang Omicron, Ini Gejala-gejala dan Cara Penanganannya

20 Februari 2022, 21:40 WIB
Ilustrasi gejala covid-19. Gejala-gejala orang terserang omicron kata Dr Tirta seperti fulu biasa /Pexels/

PRIANGANTIMURNEWS - Virus Omicron kini sedang ganas-ganasnya melakukan serangan kepada masyarakat.

Perlu diketahui virus omicron saat ini pun bukan hanya menyerang di perkotaan saja, tetp sudah merambah hingga ke pelosok desa. Hampir di setiap kota kabupaten ada warga yang terpapar virus omicorn ini.

Mengantisipasi agar tidak menyebar luas, alangkah baiknya kalau perlu mengatahui ciri-ciri gejala terserang covid 19 varian Omicron.

Baca Juga: INFO PENTING: Ini Cara Memulihkan Akun Facebook Lupa Kata Sandi atau Diretas


Seperti dilansir priangantimurnews.com dari YouTube Tirta PengPengPeng pada video berjudul "#suaratirta: LEDAKAN OMICRON?", diunggah 16 Februari 2022, berikut gejala-gejala orang terpapar virus omicron.

Menurut ddr Tirta ciri-ciri paling umum gejala terkena omicron adalah merasakan gejala mirip flu.


"Omicron ini mirip-mirip sama flu, mata merah, hidung pedas, gak enak badan tapi cuma dua hari," kata dr Tirta.

Baca Juga: Guardiola Memuji Kane saat Manchester City Kalah dari Tottenham

Hanya dr Tirta berpesan yang harus diiwaspadai yang tepapar Omicron ini berengi oleh demam berdarah atau typus.

"Yang paling parah karena di musim peralihan gini dan badai kadang Covid-nya itu disertai DB (Demam Berdarah) dan typus," kata dr Tirta.


"Sekarang Covid gak sendirian kenanya double kalau gak kena DB yang kena typus," katanya lagi.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Dinyatakan Positif COVID-19, Alami Gejala Flu Ringan

Lalntas apa yanhg dilakukan jika ada warga yang merasakan gejala-gejala di atas? dr Tirta menyarankan kenali dulu gejalanya. Kalau anda sudah merasa demam, gak enak badan, nyeri sendi, hidung buntet, nyeri tenggorokan, harus isoman.


"Jika anda terkena Covid-19 sekarang kenali gejalanya dulu, kalau anda sudah merasa demam, gak enak badan, nyeri sendi, hidung buntet, nyeri tenggorokan, yang harus dilakukan adalah isoman," jelasnya.

"Beli paracetamol untuk menurunkan demam dan beli vitamin C 500mg dua kali sehari ditambah vitamin D3 1000iu sekali sehari," kata dr Tirta menambahkan.

Baca Juga: Mau Kuliah di Luar Negeri Gratis,  Simak dan Catat Ini 7 Beasiswa Luar Negeri di Perguruan Tinggi Favorite


Selain itu, dr Tirta juga mengingatkan bagi orang yang terkena omicron untuk lebih memperhatikan asupan makanan.


"Makan makanan yang kaya protein, seperti telur, sup hangat karena cairan hangat kaya sup, jahe merah bisa melegakan nyeri tenggorokan akibat radang dan mengurangi hidung buntet," katanya.

Sementara jika anda memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tertentu dan mulai merasakan gejala Omicron maka dr Tirta menyarankan untuk segera dibawa ke faskes terdekat.

Baca Juga: Mengetahui Kepribadian Seseorang Saat Kita Bertemu

"Buat yang memiliki keluarga ada komorbid sebaiknya dibawa ke faskes terdekat atau diberikan ke isolasi terpusat, tapi kalau anak muda bisa isoman," tutur dr Tirta.

Hal penting lainnya yang disampaikan dr Tirta adalah bagaimana cara untuk mencegah Omicron yang saat ini tengah menjadi perhatian pemerintah.

"Olahraga 3 kali seminggu minimal 30 menit sehari, konsumsi suplemen, susu, vitamin, buah-buahan, madu," katanya.

Baca Juga: WAJIB TAHU, Ini Gejala Orang Terpapar Omicron, Pencegahan dan Penanganannya

Hal penting lainnya yang mungkin banyak orang luput dan menganggap remeh adalah membersihkan layar ponsel secara rutin.

Dikatakan dr Tirta pada umumnya Omicron menyerang orang-orang tertentu khususnya yang memiliki beban kerja berlebih.

"Orang yang terkena Covid-19 ini yang memiliki beban kerja berlebihan, terutama kerja di kantoran atau kerja di lingkungan ber-AC, sering bertemu orang dan imunya gak stabil," ujarnya.

Baca Juga: Manchester City Seharusnya Mengambil Kendali pada Waktu Tambahan Melawan Spurs, Kata Gundogan


Dokter Tirta memprediksi kapan kasus Omicron ini akan mulai melandai di sejumlah wilayah di Indonesia. Menurut dia, sebelum puasa akan ada penurunan.

"Dugaan saya melihat tren kemungkinan sebelum puasa akan ada tren penurunan," ujarnya.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Tirta PengPengPeng

Tags

Terkini

Terpopuler