Ustadz Handy Bonny Sebut Rendahnya Nilai-nilai Intelektual dan Spiritual Penyebab Maraknya Geng Motor

22 Juli 2023, 11:45 WIB
Ustadz Handy Bonny yang kini sedang viral digandrungi anak muda sedang memberikan tausyiah pada acara Bikers Subuh di Masjid Rahmatullah BRP Panglayungan Kota Tasikmalaya, Sabtu 22 Juli 2023. /MUHAMAd ROMLI/PRIANGANTIMURNEWS

PRIANGANTIMURNEWS - Aksi kenapa geng motor hingga kini masih terjadi di mana-mana. Tak hanya di kota-kota besar, tetapi juga terjadi di daerah.

Di Bandung aksi geng motor masih terjadi. Kemudian di Yogyakarta geng motor klitih lebih brutal. Termasuk di Tasikmalaya aksi geng motor juga masih sering terjadi.

Menanggapi masih maraknya geng motor, Ustadz Handy Bonny mengatakan penyebab itu semua karena rendahnya krisis moralitas. Salah satunya rendahnya nilai-nilai intelektualitas dan spriritualitas.

Baca Juga: Konsisten Tebar Kebaikan, Bikers Subuhan Tasikmalaya akan Hadirkan Ustadz Milenial Handy Bonny!

Demikian disampaikan Ustadz Handy Bonny kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com usai tausyiah di Masjid Rahmatullah BRP Panglayungan Kota Tasikmalaya, Sabtu 22 Juli 2023.

Melihat itu semua kata Ustadz Handy Bonny, para dai punya peran penting juga untuk mengembalikan mentalitas dan moralitas anak muda.
Sehingga menjadi tugas bersama-sama untuk memperbaiki moralitas mereka.

Dikatakan Ustadz Handy Bonny, anak muda butuh eksistensi dan diakui. Dan akhirnya terjadinya banyak penyimpangan yang justru merugikan dirinya, keluarga dan masyarakat.

Baca Juga: Bikers Brotherhood 1% MC West Java Chapter Bersama Ponpes Tasikmalaya, Sillaturahmi dan Bazar Produk UMKM

"Ini jadi perhatian juga saya secara pribadi untuk medan dakwah untuk lebih menyentuh anak muda sebagai upaya mudah mudahan bisa memberikan informasi untuk menyadarkan bahwa sejatinya manusia itu harus bersikap baik dan senantiasa terselamatkan diri orang lain dari perbuatan kita baik lisan atau tangan kita. Itu ihtiarnya," ujar Ustadz Handy Bonny saat ngobrol dengan priangantimurnews.pikiran-rakyat.com di RM Ruang Asrah Cimuncang Kota Tasikmalaya, Sabtu 22 Juli 2023.

Mengenai jiwa anak muda yang masih frontal dan jiwanya keras kata Ustadz Handy Bonny ini yang menarik, karena ada kaidah sederhana, Al insan abdul Ihsan, bahwa manusia gudangnya kebaikan. Artinya anak kita itu harus mendapatkan kebaikan, pertama dari orang orang terbaik.

Misalnya bapaknya, orang tuanya memiliki peran penting untuk memberikan kebaikan2 untuk anak. Sehingga anak ini Senantiasa nyaman dulu dengan orang yang memberikan kebaikan.

Dan mereka kata Ustadz Handy justru merasa berutang budi pada orang yang buruk. Orang yang mengajarkan keburukan. Dan penanganan yang pertama membalas keburukannya dengan segala kebaikan.

Baca Juga: Tiga Hal yang Harus Diperhatikan Bikers Saat Ngecek Ban Sepeda Motor

Kedua komunikasi atau diskusi. Melaui Foruk Grup Discussion (FGD) membuka, ruang berfikir sehingga bisa tersadarkan secara aklhak. Kalau pakai pola akademis ada informasi tahu sadar mau mampu bertahan bertemu, sehingga informasi yang mereka dapatkan harus baik. Sehingga punya pengetahuan dan pemahaman yang baik dan punya kesadaran yang baik.

Kesadaran yang baik bisa memunculkan kemauan yang baik dan kemampuan nya pun menjadi kemampuan yg positif dan senantiasa membawa perubahan yang bagus.

Selanjutnya mengajak mereka untuk bisa berkembang yang lebih baik dan bertahan. InsyaAllah.

Ustadz Handy juga mengajak anak muda, jangan pernah menyerah mencoba. Dan menyerah untuk mencoba.

"Bahwa Kita semua dididik menjadi manusia yang kuat. Ujian apapun baik di keluarga maupun lingkungan itu menjadi makin kuat bukan melemah," ujarnya.

Baca Juga: Beberapa Perilaku Manusia yang Tidak Mengandung Manfaat Menurut Ustadz Agus Yosep Abduloh

Christopher pernah mengatakan every habit we build makes human character, bahwa setiap kebiasaan yang kita bangun menjadikan karakter diri kita.

"Boleh main handphone, games, tapi harus tahu waktu tahu prioritas mana lebih utama yang perlu kita perjuangkan," katanya.

Yang terpenting tegas Ustadz Handy tidak ada orang lain yang peduli pada kamu selain diri kamu sendiri. Akhirnya kamu harus bisa mencari teman teman yang baik dan teman yang bisa membuat kamu melakukan hal hal yang terbaik dalam kehidupan ini.

Jangan berteman dengan tenan yang toksix dalam artian teman yang justru merusak kehidupan kita pergaulan dan masa depan kita.

Penyesalan itu baru terasanya di akhir. Betapa menyesalnya seorang anak melakukan keburukan dan kejahatan, sehingga kemudian mengakibatkan kegagalan dalam kehidupannya tercoreng nama keluarga, mengecewakan orang tuanya dan banyaklah hal faktor lainnya.

Baca Juga: Ustadz Cecep Iwan Ridwan: Hijrah Itu Berat Jika Tidak Dilandasi Karena Allah!

"Maka berikutnya jangan lupa berfikir jika maka. Jika saya begini maka saya akan bagaimana, berfikir dua kali sebelum melakukan sesuatu itu merupakan hal penting banget," ucapnya.

Apalagi di sosial media salah ucap salah ngetik itu bisa fatal. Maka jadilah sosmed menjadikan kamu lebih hebat, bukan malahmenjadi jahat.
Jadikan handphone jadi semangat belajar bukan jadi kurang.

Dan perlu diingat bahwa, Allah SWT menyukai hambanya yang kerja keras. Bergegaslah pada urusan kebaikan kepada kebaikan yang lain.***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler