Misalnya bapaknya, orang tuanya memiliki peran penting untuk memberikan kebaikan2 untuk anak. Sehingga anak ini Senantiasa nyaman dulu dengan orang yang memberikan kebaikan.
Dan mereka kata Ustadz Handy justru merasa berutang budi pada orang yang buruk. Orang yang mengajarkan keburukan. Dan penanganan yang pertama membalas keburukannya dengan segala kebaikan.
Baca Juga: Tiga Hal yang Harus Diperhatikan Bikers Saat Ngecek Ban Sepeda Motor
Kedua komunikasi atau diskusi. Melaui Foruk Grup Discussion (FGD) membuka, ruang berfikir sehingga bisa tersadarkan secara aklhak. Kalau pakai pola akademis ada informasi tahu sadar mau mampu bertahan bertemu, sehingga informasi yang mereka dapatkan harus baik. Sehingga punya pengetahuan dan pemahaman yang baik dan punya kesadaran yang baik.
Kesadaran yang baik bisa memunculkan kemauan yang baik dan kemampuan nya pun menjadi kemampuan yg positif dan senantiasa membawa perubahan yang bagus.
Selanjutnya mengajak mereka untuk bisa berkembang yang lebih baik dan bertahan. InsyaAllah.
Ustadz Handy juga mengajak anak muda, jangan pernah menyerah mencoba. Dan menyerah untuk mencoba.
"Bahwa Kita semua dididik menjadi manusia yang kuat. Ujian apapun baik di keluarga maupun lingkungan itu menjadi makin kuat bukan melemah," ujarnya.
Baca Juga: Beberapa Perilaku Manusia yang Tidak Mengandung Manfaat Menurut Ustadz Agus Yosep Abduloh
Christopher pernah mengatakan every habit we build makes human character, bahwa setiap kebiasaan yang kita bangun menjadikan karakter diri kita.