Profil Miftachul Akhyar yang Terpilih menjadi Rais Aam PBNU

- 24 Desember 2021, 23:39 WIB
  Miftachul Akhyar sedang di muktamar ke 34 NU
Miftachul Akhyar sedang di muktamar ke 34 NU /antara/
PRIANGANTIMURNEWS - KH Miftachul Akhyar ditetapkan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 berdasarkan hasil musyawarah sembilan Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).
 
Keputusan terpilihnya Miftachul Akhyar disampaikan dalam sidang pleno IV Muktamar ke-34 NU di Universitas Lampung, Jumat 24 Desember 2021 dini hari.
 
"Kami semua sepakat para sesepuh kiai dan tidak ada perbedaan pendapat, kami bulat sepakat menunjuk kepada Kiai Miftachul Akhyar menjadi Rais Aam PBNU 2021-2026," ujar Anggota AHWA Zainal Abidin saat membacakan hasil musyawarah.
 
 
Sosoknya bukanlah orang baru di organisasi yang berdiri sejak 31 Januari 1926 tersebut, terutama Nahdliyin dan kalangan pesantren Jawa Timur.
 
Seperti dikutip pringantimurnews.com dari Anatara, berikut profil dari ulama NU Miftachul Akhyar yang merupakan Ketua MUI saat ini bisa disimak bagaimana profilnya.
 
KH. Miftachul Akhyar adalah Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya. Ia adalah putra pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah KH Abdul Ghoni. 
 
 
Miftachul Akhyar lahir tahun 1953, anak kesembilan dari 13 bersaudara. 
 

Miftachul Akhyar juga tercatat pernah nyantri di pondok pesantren Tambak Beras, Pondok Pesantren Sidogiri(Jawa Timur), Pondok Pesantren Lasem Jawa Tengah tepatnya di Pondok Pesantren Al-Islah Soditan, dan mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.

 
Selain itu, menurut catatan PW LTNNU Jawa Timur Ahmad Karomi, Penguasaan ilmu agama KH Miftachul Akhyar membuat Syekh Masduki Lasem terkagum-kagum dan takjub dengan semangat menjadi Mutakharrijin (lulusan) yang istimewa. Pesantren Tremas. 
 
 
Di NU ia pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya 2000-2005, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur 2007-2013, 2013-2018 dan Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020 yang selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020, di Gedung PBNU.
 
Kemudian KH Miftachul Akhyar mendirikan Pondok Miftachus Sunnah di Kedung Tarukan di Surabaya mulai dari nol.
 
Awalnya ia hanya berniat mendiami rumah sang kakek, tetapi setelah melihat fenomena pentingnya nilai religius di tengah masyarakat setempat, maka mulailah beliau membuka pengajian.
 
 
Kesederhanaan KH. Miftachul Akhyar, menurut Karomi, jelas tercatat sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu. Kiai Miftah tak segan-segan menuangkan wedang dan mengnuangkan wedang untuk para tamunya. ***
 

 

 

 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x